Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

K

21 April 2017   09:37 Diperbarui: 21 April 2017   18:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami adalah pejuang pada jasad kami tuan terbilang

kemana pun tuan pergi selalu kembali ke susuan

karena tuan tumbuh di atas paru dan buah tangan

adalah rasa yang tumbuh dari asam garam kehidupan

Ambillah cerita dari setiap kitab yang tersebar

dari tumpukan kisah hidup manusia yang bisa

memanggul bumi seisinya menahan sakit sesudahnya

sebelum tuan ingat kami sudah melupakan lelah dan luka

Rimba di mana tuan menjadi pelanduk yang cerdik

menjadi singa penguasa, kami tetap mengirimkan doa

kendati kecerdikan berselingkuh membuat kami terlihat bodoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun