Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinduku Maafmu di Kepundan Rasa

5 Juni 2019   16:12 Diperbarui: 5 Juni 2019   17:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Kepada yang bisa membuka mata hati, saat syair maaf menjadi irama terbaik dari kelindan pertikaian, sedap caci  maki, mengulir di alir aroma meja makan, ketika kasih sayang, melupakan khasanah beda, yang patut disyukuri, di setiap sela ketika kita menyesapnya.

Usah lagi mengumbar egoistis, asbab perbedaan cara pilih, karena jalan baik itu tak mesti lukai nurani.

Marilah mengulam hari dengan lalap cinta kasih, yang seakan hilang  dari karat kebencian, ketika membunuh pikiran sehat, dan menikmati tikam yang lelah.

Kami kehilangan kebesamaan dari pembangunan negara Indonesia. Pada detik ini segerakan mengikis sakit hati, karena merangkul saling memperbaiki, dan kepundan masa tak menelikung kesahajaan yang hakiki, pada pohon rindu, kami reguk maafmu.

Ujungrindu062019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun