Kepada yang bisa membuka mata hati, saat syair maaf menjadi irama terbaik dari kelindan pertikaian, sedap caci  maki, mengulir di alir aroma meja makan, ketika kasih sayang, melupakan khasanah beda, yang patut disyukuri, di setiap sela ketika kita menyesapnya.
Usah lagi mengumbar egoistis, asbab perbedaan cara pilih, karena jalan baik itu tak mesti lukai nurani.
Marilah mengulam hari dengan lalap cinta kasih, yang seakan hilang  dari karat kebencian, ketika membunuh pikiran sehat, dan menikmati tikam yang lelah.
Kami kehilangan kebesamaan dari pembangunan negara Indonesia. Pada detik ini segerakan mengikis sakit hati, karena merangkul saling memperbaiki, dan kepundan masa tak menelikung kesahajaan yang hakiki, pada pohon rindu, kami reguk maafmu.
Ujungrindu062019