Mohon tunggu...
Rian Fatur
Rian Fatur Mohon Tunggu... -

Eks Mahasiswa. Suka baca.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Liga Spanyol, Liga yang Membosankan

10 Desember 2011   15:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13235301891071802233


Liga Spanyol sudah sepenuhnya menjadi milik Real Madrid, atau Barcelona. Dilihat dari beberapa tahun terakhir hanya dua klub raksasa ini yang saling jegal untuk memperebutkan status juara.Tidak ada lagi perlawanan dari tim-tim macam Valencia, Atletico Madrid, Villareal, atau Sevilla. Liga Spanyol pun semakin mirip seperti Liga Skotlandia, dimana sejak awal musim sudah dapat ditebak juaranya, kalau tidak Glasgow Celtic, ya Glasgow Rangers.

Klub terakhir diluar Barcelona dan Real Madrid yang berhasil menjuarai Liga Spanyol adalah Valencia, itupun pada tahun 2004. Sejak itu, secara bergantian Barcelona dan Real Madrid menjadi juara. Demikian juga denga distribusi gelar juara Liga Spanyol, Real Madrid memimpin dengan 31 kali – sejak Liga Spanyol pertama kali digelar secara resmi pada 1929, Barcelona pernah juara 21 kali. Terlalu mendominasi dibandingkan Atletico Madrid, 9 kali, dan Athletic Bilbao, 8 kali.

Sebagai penguasa liga, kedua klub ini juga tetap konsisten menyumbang pemain bagi timnas Spanyol. Juga tetap mendominasi dari keseluruhan pemain timnas Spanyol. Klub-klub lain hanya menyumbang 1-3 pemain mereka. Pemain timnas diluar Real Madrid dan Barcelona pasti merasa diusik secara tidak langsung dengan pertanyaan, nanti saya aka pindah kemana? Real Madrid atau Barcelona? Mungkin inilah yang membuat Fernando Torres, David Silva dan Juan Mata hijrah ke Inggris daripada menjawab pertanyaa tersebut.

Arah Liga Spanyol musim ini sangat bisa ditebak. Calon juara hanya Barcelona dan Real Madrid. Saat ini pun Madrid menjadi pemuncak klasemen dengan 37 poin, unggul tiga poin dengan Bercelona. Pesaing terdekat ‘hanya’ Valencia yg saat ini berhasil mengumpulka 30 poin. Bandingkan dengan Liga Inggris yang saat ini muncul calon juara baru, Manchester City, yang mengganggu dominasi tetangganya, Machester United, ditengah inkonsistensi Chelsea, Arsenal dan Liverpool. Keempat klub tersebut masih berpeluang mengganggu Manchester City di puncak klasemen. Liga Italia malah lebih seru lagi. Juventus masih berhati-hati karena bisa saja disalip oleh Milan, Udinese dan Lazio. Napoli dan Palermo juga masih berpeluang untuk mengganggu kenyamanan zona Liga Champions.

Kembali ke Liga Spanyol. Real Madrid dan Bercelona adalah klub terkaya dunia, dibandingkan dengan 16 kontestan lain di Liga Spanyol. Bahkan gaji setahun seorang Cristiano Ronaldo sudah dapat menutupi biaya operasional Levante, klub yang sempat menduduki peringkat teratas Liga Spanyol selama dua pekan. Walaupun memprioritaska akademi klub, La Masia, Barcelona tetap harus membeli pemain mahal setiap tahunnya. Setelah pembelian gagal Zlatan Ibrahimovic seharga 69 juta euro, musim ini Barcelona tetap membeli pemain mahal seperti Cesc Fabregas, 35 juta euro dan Alexis Sanchez, 26 juta.

Jelas, Liga Spanyol dalam beberapa tahun yang akan datang hanya dikuasai oleh Real Madrid atau Barcelona. Partai di setiap musim yang menentukan hanya el clasico, seolah partai lain tidak dianggap penting. Liga Spanyol adalah liga yang membosankan.

Namun, atensi khusus tetap diberikan kepada partai ini. Permainan cantik tiki taka ala Barcelona berhadapan dengan permainan pragmatis seimbang antara bertahan dan menyerang ala Madrid. Duel ini diwakili dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang menjadi ikon masing-masing klub. Ada Xavi Hernandes, pengatur serangan dan pengatur ritme permainan Barcelona, ada Gerard Pique, pemain bertahan tulang punggung Barcelona. Jangan lupakan penampilan si anak hilang yang telah pulang kampong, Cesc Fabregas dan pemain baru Alexis Sancez yang menambah daya gedor Barcelona. Demikian juga Real Madrid, Karim Benzema sudah menemukan ketajamannya kembali, Gonzalo Higuain yang tidak kalah tajamnya, Iker Cassilas yang selalu menjadi pilihan di bawah mistar, Sergio Ramos yang seimbang antara menyerang dan bertahan, juga kontribusi pemain seperti Mesut Ozil dan Angel Di Maria. Penonton disuguhkan dengan permainan sepakbola kelas wahid. Terlepas dari permainan cantik Barcelona, permainan bertahan Real Madrid juga tidak kalah menariknya, karena itu juga merupakan bagian dari strategi.

Mungkin, bagi Pep Guardiola, pelatih Barcelona, filosofinya adalah pertahanan yang terbaik adalah menyerang. Sedangkan bagi jose Mourinho, pelatih Real Madrid, filosofinya adalah serangan terbaik adalah pertahanan.

Jadi, sudah jelas. Memang Liga Spanyol adalah liga yang membosankan, namun sangat layak untuk disaksikan, setidaknya minimal dua partai el clasico setiap musimnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun