Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bangkitkan Minat Baca Bersama Sahabat Literasi

23 Januari 2017   18:02 Diperbarui: 23 Januari 2017   18:14 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman ini, dimana teknologi digital meroket cepat, banyak orang sudah mulai meninggalkan satu pembuka jalan yang bisa menghubungkan kita dengan dunia, buku. Rasanya gawai lebih menjadi yang nomor satu dibanding buku, dilihat dari kemudahan orang saat mengaksesnya. Kekhawatiran makin tinggi saat diketahui bahwa minat baca anak muda di masa ini makin rendah dari waktu ke waktu. Akibatnya, buku makin tak tersentuh dan kini hanya menjadi koleksi cantik di rumah. Beruntunglah saat ini ada Sahabat Literasi, sekelompok pejuang muda yang mengkampanyekan ‘ayo baca buku’.  

Sangat disayangkan memang. Zaman dulu, saat teknologi audio visual atapun digital belum terlahir, aktivitas dan perkembangan intelejensi masyarakat kita hanya bersandar pada satu benda yang bernama buku.  Zaman saya TK hingga SD, alat pendidikan utama ya hanya buku. Tapi sayang, buku saat ini sudah tergelus teknologi hingga banyak orang yang menutup mata terhadap konten berkualitas yang sesungguhnya banyak kita temukan pada buku. Hanya satu dua orang saja yang masih gemar membaca buku dan tak banyak yang mau menularkan hobinya itu kepada orang lain.

Dalam rangka berpartisipasi dalam Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan oleh Kemendikbud, PT. Kanisius sebagai penerbit buku berupaya mewujudkan sebuah gerakan yang mengkaryakan beberapa anak muda yang memiliki cita-cita sama, yaitu mengajak masyarakat agar mau membaca buku. Tentu saja, ini tak jauh dari visi PT. Kanisius yang sempat disampaikan oleh Romo Asis Martopo saat acara Kanisius Media Gathering beberapa waktu lalu (21/01/17), “Kanisius berusaha untuk mewujudkan masyarakat yang nasionalis dan bermartabat, dan dalam hal ini melalui gerakan literasi atau baca buku.”

Romo Asis Martopo saat acara Kanisius Media Gathering (Dok.Pri)
Romo Asis Martopo saat acara Kanisius Media Gathering (Dok.Pri)

Berkenalan dengan Sahabat Literasi Kanisius

Sahabat Literasi adalah salah satu wujud dari misi PT. Kanisius. Mbak dan mas-mas ramah ini suatu saat mungkin akan kita jumpai di daerah Jogja dan Solo. Kampanye mereka sangatlah menarik dan ringan lho, yaitu melakukan perjalanan dengan membawa buku-buku berkualitas dan layak baca, menyapa setiap orang yang mereka temui lalu mengajak mereka untuk membaca buku. Ya, dengan pendekatan personal ini, beberapa perwakilan dari Sahabat Literasi tampak bahagia setelah merasakan sendiri berbagai pengalaman menarik usai terjun ke lapangan.

Seorang pegiat literasi, Chrisna, mengungkapkan rasa bahagianya saat menyebarkan virus baca ini di area Malioboro Jogja. Ia pada awalnya agak deg-degan saat mendekati sekelompok anak punk, yang pada akhirnya bisa berbaur juga untuk mengkampanyekan gerakan baca buku. Dengan senang hati, anak-anak punk tersebut justru menyambut baik gerakan literasi ini dan mulai membuka lembar demi lembar buku-buku yang ditawarkan.

Masih di kawasan Malioboro, duduklah seorang anak yang sedang menikmati segarnya es krim ditemani sang ibu. Duduk di depan salah satu Sahabat Literasi, mereka sempat menolak saat ditawari buku. Sahabat Literasi lalu menjelaskan bahwa buku ini diberikan gratis dan bayarannya cukup membawa buku ini ke rumah dan dibaca sampai habis. Mereka tersenyum senang dan akhirnya mau menerima buku bermanfaat ini.

Tujuan Sahabat Literasi

Sahabat Literasi memang berusaha untuk melakukan pendekatan personal untuk membaca buku, tanpa memandang siapa mereka. Saat naik kereta api atau Trans Jogja, ada saja ‘ulah’ Sahabat Literasi yang sukses merayu orang-orang yang duduk di sebelah mereka untuk menerima dan membaca buku yang mereka bawa. Mereka pun bertandang dari satu sekolah ke sekolah lainnya untuk menyebarkan virus positif ini. Tak pandang bulu, seorang petani yang sedang sibuk di sawah pun mendapat kesempatan yang sama untuk membaca buku dari Sahabat Literasi.

Tak hanya itu, PT. Kanisius juga beberapa kali telah membantu membantu mahasiswa yang sedang KKN atau menyelesaikan tugas akhirnya dengan berbagi buku dan memfasilitasi taman bacaan sesuai dengan bidang ilmu yang mereka butuhkan. Jadi, dapat dikatakan bahwa penerbit buku dan percetakan yang telah berkarya selama 95 tahun ini turut berperan serta dalam mencerdaskan anak bangsa, yaitu dengan memperjuangkan budaya literasi di Indonesia dan menawarkan konten berkualitas tentunya.

Kanisius Berdiri sejak1922 (Dok.Pri)
Kanisius Berdiri sejak1922 (Dok.Pri)
Kampanye literasi yang dilakukan oleh Sahabat Literasi Kanisius ini pada dasarnya bertujuan untuk :
  1. Meyakinkan masyarakat tentang pentingnya baca buku.
  2. Menumbuhkan minat baca, terutama di kalangan anak muda.
  3. Mewujudkan gerakan baca buku yang ringan, asyik dan menyenangkan agar masyarakat tak terbebani.
  4. Menyadarkan masyarakat agar memanfaatkan waktu senggang mereka dengan kegiatan positif, salah satunya dengan membaca buku.
  5. Membangun budaya literasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun