Mohon tunggu...
Rezy Refro
Rezy Refro Mohon Tunggu... Relawan - Laki-laki

suka menulis dan membaca. // instagram : @refrorezy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Aku Menteri Agama dalam Melawan Gangguan (Ujaran Kebencian, Hoaks, dan Tidak Bertanggung Jawab)

18 Juli 2018   21:41 Diperbarui: 18 Juli 2018   22:01 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ya, sangat mustahil sepertinya jika aku menjadi menteri agama di negara tercinta. Tapi bukan tidak mungkin, harus selalu optimis. Jika tidak bisa menjadi menteri agama setidaknya kita semua bisa hidup rukun; saling menghormati perbedaan agama dan tidak melakukan kejahatan atas nama agama. Bukankah itu yang terpenting?

Beberapa bulan ini negara tercinta kita sedang mengalami gangguan secara bertahap. Awalnya adalah karena tidak adanya tanggung jawab dalam bermedia sosial. Karena tidak adanya tanggung jawab dalam bermedia sosial maka dengan mudah dan seenaknya para pelaku mempublishkan sesuatu yang digunakan untuk membenci suatu pihak tertentu. Jika sudah timbul rasa benci tersebut para pelaku melakukan berbagai cara untuk mengalahkan lawannya dengan menyebarkan berita hoaks. Ironisnya adalah hal tersebut masih sedang berlangsung.

Aku merasakan bahwa respon dari pemerintahaan khususnya menteri agama sudah baik. Kita sebagaimana masyarakat yang patuh terhadap hukum harus bangga dan bersyukur mempunyai Pak Lukman Hakim yang bersikap tenang dan tidak panik dengan gangguan seperti itu. Pak Lukman Hakim juga bersikap tegas terhadap pelaku.

Sekedar info saja bahwa aku suka membaca buku fiksi. Dan mungkin itu membuatku senang berimajinasi. Bagaimana jika sekarang aku berimajinasi. Bila Aku Jadi Menag hal yang akan aku lakukan untuk melawan gangguan tersebut adalah;

Pertama, Bila Aku Jadi Menag yang akan aku lakukan adalah mengajak menteri pendidikan untuk bekerjasama dalam melawan gangguan tersebut. Menurutku ada beberapa hal yang harus ditambah dalam proses kurikulum pendidikan, khusunya dalam pelajaran agama.

Misalkan, setiap pagi sebelum memulai pelajaran, guru agama harus menyebarkan narasi yang baik kepada siswa untuk selalu bersikap ramah kepada siapapun, menghormati perbedaan agama dan tidak saling membenci. Dan menberikan hak kepada siswa untuk melaporkan bilamana ada guru yang menyebarkan ujaran kebencian di sekolah.

Tujuan dilakukan hal tersebut adalah agar gangguan tersebut tidak menyebar pada generasi yang akan datang. Karena kita harus menciptakan generasi baru yang mampu memperbaiki kesalahan - kesalahan generasi sebelumnya.

Kedua, Bila Aku Jadi Menag yang akan aku lakukan adalah membuat akun media sosial resmi Kementerian Agama sebagai tempat untuk menampilkan wajah-wajah pelaku penyebar berita hoaks atau ujuran kebencian. Karena sudah terlalu banyak yang tidak takut dengan hukuman maka akun media sosial itu bertujuan untuk memberikan efek jera yaitu rasa malu kepada pelaku dan juga memberikan pelajaran tanggung jawab dalam berperilaku dalam media sosial.

Dengan begitu para pelaku akan berpikir dua kali untuk melakukan ujaran kebencian atau menyebarkan berita hoaks di media sosial karena wajahnya akan disebarkan di seluruh media sosial yang bisa dilihat oleh keluarga, tetangga, maupun kerabatnya.

Ketiga, Bila Aku Jadi Menag yang akan aku lakukan adalah menghimbau kepada tokoh-tokoh agama untuk selalu menyebarkan perdamaian, persatuan, dan persaudaraan disetiap kegiatan aktivitas keagamaan dan menghimbau kepada umat beragama agar cerdas dalam memilih tokoh agama.

Dan menyuruh kepada tokoh-tokoh agama untuk sering melaksanakan kegiatan - kegiatan keagamaan yang dimaksudkan untuk menguatkan tali persaudaraan antar masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan lebih tenang dan sabar dalam mengahadapi kasus ujaran kebencian dan lebih bijak dalam menggunakan sosial media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun