Mohon tunggu...
retno Kusuma wardani
retno Kusuma wardani Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

apa adanya Blogger at www.lemaripojok.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Atmaji Sapto Anggoro, Sosok Legenda Digital Indonesia yang Rendah Hati

27 April 2017   15:00 Diperbarui: 28 April 2017   07:00 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal Detik.com? Semua pengguna internet di Indonesia tentu tahu apa itu Detik.com. Sebuah portal berita online pionir di Indonesia yang paling populer. Selain Detik ada juga Merdeka.com yang juga tidak kalah populer. Siapa sangka ada sesosok Atmaji Sapto Anggoro di belakang layar kedua portal berita online tersebut.

Nama Atmaji Sapto Anggoro memang tidak asing di dunia jurnalistik. Sejak tahun 1987, Atmaji Sapto Anggoro sudah memulai karirnya sebagai wartawan di Surabaya Post. Karir ini beliau pilih setelah meninggalkan pekerjaan lamanya yaitu menjadi tukang cuci cetak foto yang ia tekuni sebelumnya di Surabaya.

Pendidikan formalnya yaitu  jurusan Jurnalistik di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya  turut memberi andil pada kesuksesan karir beliau berikutnya. Setelah menjadi wartawan di Surabaya Post beliau kemudian hijrah ke Jakarta dan menjadi Jurnalis di Harian Republika pada tahun 1993.

Ditengah-tengah karirnya yang menanjak SAP, begitu beliau biasa dipanggil, memulai karir di Detik.com. Dan karena tangan dingin beliaulah Detik menjadi salah satu portal berita online yang terkemuka di Indonesia.

Atmaji Sapto Anggoro pernah menyatakan bahwa dalam bisnis media secara online yang dibutuhkan adalah kecepatan. Yaitu kecepatan menyajikan berita. Cukup dengan memenuhi 3W dari 5W dan 1H maka situs berita online dapat menyajikan berita. Sedangkan sisanya dapat disampaikan dalam “berita terkait/related news” yang akan disajikan berikutnya.

Kepiawaian dalam mengolah bisnis dan semakin luasnya jaringan membuat Mas Sapto berani  mengambil resiko dengan mendirikan Merdeka.com yang dibangun bersama mitra Kerja beliau yaitu Kapanlagi Network. Dalam waktu singkat, Merdeka.com pun berkembang dan mampu menempati posisi yang diperhitungkan di jajaran portal berita online populer di Indonesia.

Dalam dunia internet, masih menurut mas Sapto, bisa jadi semua media online memiliki infrastrukrtur dan produk yang sama (dalam hal ini berita), namun yang menjadi pembeda adalah konten. Dimana konten yang unik dan berbeda dapat menjadi daya tarik para pengakses berita. Situs berita yang hanya mengikuti trend tanpa ciri khas lama-lama akan ditinggalkan oleh penggunanya.

Berbekal pengalaman yang luas dan pemahaman tentang seluk beluk webnews inilah Atmaji Sapto Anggoro yang juga pendiri Binokular Media Monitoring ini mendirikan Tirto.Id. Karena semakin banyaknya webnews yang menyajikan  berita dengan judul-judul yang bombastis namun miskin data, Tirto.id muncul dengan penyajian berita dengan metodologi indepth reporting. Masyarakat dicerdaskan dengan penyajian berita yang dikupas secara mendalam dan dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Tentu saja hal ini membawa angin segar pada dunia berita online di Indonesia.

Track recordnya sebagai seseorang yang berulang kali mengangkat sebuah media online baru menjadi media online yang populer, telah menjadikan beliau semakin dikenal baik dalam dunia jurnalistik maupun berbagai macam organisasi. Tak heran kalau beliau beberapa kali menjadi sekretaris jendral di beberapa organisasi seperti menjadi Sekjen IMOCA (Indonesian Mobile and Content Provider  Association) pada tahun 2009-2012. Sekjen APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2012 sampai 2015.

Ingin menjadi orang yang berarti. Itulah motto hidup Atmaji Sapto Anggoro. Disela-sela kesibukannya di dunia bisnis dan digital, beliau menyempatkan diri untuk membangun sebuah padepokan, yaitu padepokan ASA.

sapto-bino-5901a3017893734421189bf4.jpg
sapto-bino-5901a3017893734421189bf4.jpg
Padepokan ASA adalah sebuah tempat untuk berbagi dan saling peduli. Padepokan ini juga sebagai incubator dan jembatan antar organisasi dan komunitas agar dapat merangkul masyarakat lebih banyak.

Sebagai incubator, Padepokan memfasilitasi para anggotanya agar dapat berdiskusi, sharing tentang berbagai macam hal. Harapannya, Padepokan ini dapat menjaring anak-anak muda bertalenta agar mereka dapat berkontribusi kepada Negara tanpa harus menjadi politisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun