Mohon tunggu...
Healthy

Menelisik Kekuatan Komponen Terkecil Organisme

25 Agustus 2017   19:34 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:16 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah terbayangkan jika didalam tubuh kita ini terdiri dari jutaan partikel kecil yang membentuk setiap inci dari tubuh kita? Itulah yang disebut dengan sel, unit terkecil dari kehidupan. Sel dapat ditemukan di setiap organ dalam tubuh kita, baik itu ginjal, jantung, maupun organ reproduksi. Bukan hanya pada manusia saja, sel terdapat pada seluruh mahkluk hidup baik itu makroskopik maupun mikroskopis. Lebih jelasnya, sel-sel yang bergabung akan membentuk jaringan. Jaringan kemudian akan membentuk jaringan dari banyak jaringan yang disebut dengan organ. Organ-organ akan membentuk sistem organ dan yang kemudian membentuk suatu organisme.

Pengetahuan tentang sel mulai dikenal sejak penemuan mikroskop. Tentu saja, karena sel tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang mikroskopis ( berdiameter hanya sekitar 1 -- 100 mikrometer ). Karena itulah penemuan mikroskop membuka wawasan baru tentang sel.

Orang pertama yang menggagas penemuan mikroskop adalah Zacharia Janssen. Ia dikatakan bekerja sebagai pembuat kacamata. Dengan bantuan dari Hans Janssen, mikroskop pertama diciptakan pada tahun 1590. Mikroskop tersebut mampu melihat objek dengan perbesaran 150 kali ukuran aslinya.

Perkembangan mikroskop banyak didukung oleh banyak ahli, seperti Galileo Galilei yang mencoba membuat mikroskop versinya sendiri. Ia menyelesaikan mikroskopnya pada tahun 1609 dan memberinya nama Mikroskop Galileo. Mikroskopnya ini menggunakan lensa optic, sehingga disebut mikroskop optik. Berbeda dengan mikroskop buatan Janssen, mikroskop ini memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek ( hanya bisa mengamati diatas 200 nanometer )

Tak lama berselang, seorang berkembangsaan Belanda Anton Van Leeuwenhoek terus melakukan penelitian tentang perbesaran mikroskopis. Bila dilihat dari latar belakangnya, Anton hanyalah seorang wine tester di kota Delf, Belanda. Tetapi rasa ingin Taunya membuatnya menjadi salah satu ahli mikrobiologi.

Setelah penelitian sekian lama, ia berhasil memproduksi 250 mikroskop yang mampu memperbesar hingga 200-300 kali ukuran semula. Kelemahan dari mikroskop ini ialah pada lensa cembung yang ia gunakan. Karena itulah ditambahkan lensa yang digunakan tepat di depan mata pengamat. Perkembangan selanjutnya, ditambahkan pengaturan jarak antara kedua lensa, tempat objek yang dapat digerakan dan lain-lain. Mikroskop modern ini disebut mikroskop cahaya ( Light Microscope )

Tak lama berselang, Robert Hooke menjadi orang pertama yang mengamati sel lewat mikroskop. Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati. Saat itu pula merupakan penemuan sel pertama di dunia.

Sitologi semakin berkembang setelah ditemukannya sel hidup pertama oleh Anton Van Leeuwenhooke pada tahun 1674. Pada saat itu, sel yang ia lihat adalah sel alga spirogyra & bakteri lewat mikroskop. Pada saat itu belum diketahui jelas apa perbedaan mendasar dari sel mati dan sel hidup. Sampai pada akhirnya Felix Dujardin mengungkapkan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan yang terdapat dalam sel hidup yang kemudian disebut sitoplasma. Hal ini jugalah yang menjadi pembeda antara sel mati dan sel hidup.

Semakin berkembangnya jaman, membuat semakin banyak ahli yang mengungkapkan fakta-fakta mengejutkan tentang sel. Pada tahun 1809, Jean Baptiste de Lamarck menyatakan bahwa semua badan hidup memiliki sel. Tak lama berselang, Theodore Schwann yang merupakan ahli anatomi hewan dan Matthias Jakob Schleiden yang merupakan ahli botani menyatakan bahwa sel merupakan unit dasar kehidupan baik itu hewan maupun tumbuhan. Unit dasar kehidupan sendiri terbagi jadi 3, unit struktural, unit fungsional, dan unit hereditas. Sel sendiri berperan sebagai ketiga fungsi tersebut. Dikarenakan sel merupakan penyusun bentuk tubuh mahluk hidup termasuk organ-organ didalamnya ( unit struktural ), serta berfungsi dalam berbagai fungsi kehidupan seperti sekresi, pertumbuhan, perkembangan, dan sebagainya ( unit fungsional ), serta juga berperan penting dalam pewarisan keturunan (unit hereditas ).

Pada dasarnya struktur sel sama pada setiap mahluk hidup baik itu yang unisel ( bersel tunggal) maupun multisel ( bersel ganda ). Setiap sel terdiri atas bagian-bagian lebih kecil lagi yang disebut dengan organel. Organel berperan seperti organ dalam sel. Organel-organel tersebut terletak pada cairan sel yang disebut dengan sitoplasma. Sitoplasma berperan dalam metabolisme sel serta sebagai penyedia bahan baku untuk sintesis protein dalam sel. Selain dari sitoplasma, masih banyak organel lainnya yang juga memiliki fungsi yang penting dalam menjaga kehidupan sel. Contohnya, nukleus yang mengatur seluruh aktivitas dalam sel, mitokondria yang berperan dalam respirasi sel, reticulum endoplasma yang berperan dalam sintesis protein dan masih banyak lagi.

Meski secara struktur hampir sama, ada yang membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Yang pertama, plastida hanya dimiliki sel tumbuhan. Plastida merupakan zat warna pada tumbuhan yang berperan dalam proses fotosintesis, contohnya kloroplas, kromoplas, dan juga leukoplas. Bila dilihat-lihat kembali plastida memiliki kemiripan dengan mitokondria. Namun pada faktanya keduanya berbeda yang juga membuat hewan berbeda dengan tumbuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun