Mohon tunggu...
Regina Dionne
Regina Dionne Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Sel Eukariotik Lebih Mudah Mengalami Mutasi?

25 Agustus 2017   21:14 Diperbarui: 26 Agustus 2017   12:22 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selamat datang di artikel pertama saya para pembaca setia Kompasiana. Pada artikel kali ini, saya akan membahas pernyataan sel eukariotik lebih mudah bermutasi daripada sel prokariotik. Sebelum membahas pernyataan tersebut, saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sel dan juga mutasi.

Sel merupakan satuan unit organisasi terkecil yang menyusun suatu sistem dalam kehidupan. Sel juga merupakan dasar kehidupan yang berarti semua fungsi dan aktivitas diatur dan juga berjalan di dalam sel. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dan merupakan penyusun suatu organisme. Setiap makhluk hidup tersusun dari unit struktur dasar yang disebut sel. Dalam KBBI, sel adalah bagian atau bentuk terkecil dari organisme yang terdiri atas satu atau lebih inti, protoplasma, dan zat mati yang dikelilingi oleh selaput sel.Untuk mengetahui lebih dalam tentang sel, mari kita pelajari teori sel terlebih dahulu.                                         

Pada tahun 1655, seorang ilmuwan Inggris yang bernama Robert Hooke, menemukan ruangan kosong bersekat pada jaringan gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ruangan kosong tersebut diberi nama sel. Sel berasal dari bahasa Latin yaitu Cellula yang berarti kamar kecil. Sel gabus (sel mati) dapat ditemukan pada tumbuhan yang sudah mati dan singkong.

Seiring berkembangnya zaman, Antonie van Leeuwenhoek menemukan mikroskop pada tahun 1674. Ia menemukan sel hidup dari alga Spirogyra serta bakteri dengan menggunakan mikroskop. Hasil penemuannya itu menjadikan ia orang pertama yang menemukan sel hidup.

Robert Brown menemukan nukleus pada tahun 1831 dan mengemukakan teori "sel yang hidup memiliki nukleus". M. Schleiden (ahli biologi tumbuhan) bersama Theodor Schwann (ali biologi hewan) berpendapat bahwa setiap makhluk hidup memiliki sel dan sel merupakan kesatuan struktural kehidupan. Pada tahun 1840, Purkinje menjadi orang pertama yang memperkenalkan istilah protoplasma (cairan dalam sel). Rudolf Virchow, seorang ahli fisika asal Jerman, menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya (omnis cellula e cellula). 

Teori- teori tersebut terus menerus berkembang sampai dengan saat ini. Contoh penemuan baru setelah adanya teori sel yaitu teori endosimbiosis yang disampaikan oleh Lynn Margulis. Endo yang berarti dalam dan simbiosis yang berarti hubungan (mutualisme), sehingga dapat dikatakan bahwa endosimbiosis berarti hubungan organel yang ada di dalam sel. Margulis membuktikkan bahwa beberapa organel (dulunya) adalah sel.

Berdasarkan strukturnya, sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang memiliki membran inti dan dimiliki oleh Archaebacteria, Cyanobacteria, serta Eubacteria. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti dan terdapat pada Fungi, Protista, Plantae, dan juga Animalia.

A. Sel Prokariotik

Prokariotik berasal dari bahasa Yunani yaitu pro yang berarti sebelum dan karyon yang berarti kacang atau biji. Akibat dari tidak adanya membran inti sel, DNA terkumpul pada tempat yang disebut dengan nukleoid. Bahan inti dalam sel juga mengalami kontak langsung dengan protoplasma dikarenakan tidak adanya membran inti sel. Bentuk dari DNA sel prokariotik adalah sirkuler. Pada sel prokariotik, tidak terdapat sistem endomembaran, seperti badan golgi dan retikulum endoplasma. 

Kloroplas dan mitokondria juga tidak ada pada sel prokariotik. Struktur sel prokariotik terdiri dari tiga untai RNA dan ribosom yang bergerak bebas di sitoplasma. Pada kingdom Archaebacteria, penutup selnya berupa pseudopeptidoglikan. Sedangkan pada kingdom Eubacteria, penutup selnya berupa peptidoglikan. Penutup sel (dinding sel) berfungsi sebagai pelindung sel dan juga mempertahankan bentuk sel. Penyerapan air juga diatur oleh dinding sel supaya air yang masuk tidak berlebihan. Struktur dari sel prokariotik meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, RNA, flagela, serta pili. Berikut penjelasannya :

  • Dinding Sel

Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan juga sebagai pemberi bentuk  sel yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

  • Membran Plasma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun