Mohon tunggu...
RAUF NURYAMA
RAUF NURYAMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Masalah Media, Sosial, Ekonomi dan Politik.

Sekjen Forum UMKM Digital Kreatif Indonesia (FUDIKI); Volunteer Kampung UKM Digital Indonesia; Redaktur : tinewss.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aku Suka KPK, tapi Aku Setuju Hak Angket DPR

9 Juli 2017   16:17 Diperbarui: 10 Juli 2017   01:44 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau semboyan KPK, Berani Jujur itu HEBAT. Maka tidak adasalahnya jika Panitia Hak Angket DPT juga punya semboyan, Kalau BERSIH kenapa harus TAKUT. 

Mari kita ikuti gerak alur pemikiran saya:

  1. DPR adalah Lembaga Tinggi negara yang memiliki Hak dan Kewajiban atas Undang-Undang, dan mereka di pilih oleh Rakyat Indonesia. Jadi mereka, apa pun adanya adalah Representatif dari rakyat Indonesia yang beragam baik bahasa, suku, budaya maupun adat istiadatnya. Jika mereka mewakili Rakyat Indonesia, dan sepakati itu, dan mereka masih menjadi angota DPR RI sampai dengan tahun 2019, maka penolakan terhadap keputusan dan pekerjaan DPR sebaiknya di tunjukan dengan tidak memilihnya kembali di tahun 2019 yang akan datang.
  2. KPK adalah Lembaga Negara yang ditugaskan memberantas korupsi. kurang lebihnya demikian. Sebagai lembaga negara, maka KPK seharusnya juga diawasi, agar tidak terjadi plesetan seperti dulu, yang diawasi dan mengawasi sama-sama sepakat, Jadi KPK harus diawasi, tidak selamanya kita harus mempercayai 100% kinerja manusia. Polisi saja tidak semuanya Jujur, pun dengan Jaksa dan Hakim. Demikian juga KPK. Jadi, masalahnya dimana jika KPK di awasi oleh Rakyat Indonesia, melalui representasinya di DPR.
  3. Proses pengawasan DPR kepada KPK mari kita awasi juga. Prosesnya, dan Hasilnya. Jangan dulu berpikir negatif terhadap DPR, siapa tahu DPR benar. Pun, jangan pula berpikir terlalu positif, siapa tahu KPK juga salah. Siapa membela KPK, perlu dipertanyakan. Pun siapa yang membela DPR patut i pertanyakan? Apakah saya membela DPR? TIDAK. Wong kenal saja sama mereka tidak, kenapa harus saya bela. Ap[akah saya benci KPK? TIDAK. Ngapain harus membenci mereka yang tidak saya kenal. Saya saja tidak kenal, apalagi mereka ke saya.
  4. Maka dengan demikian, saran saya kepada KPK. Jangan terlalu takut menghadapi Pansus atau Angket DPR. Biasa saja. Kalau kelihatan panik, malah jadi pertanyaan, ada apa dengan KPK. jangan-jangan benar apa yang di sinyalir sama DPR. 
  5. DPR pun, tidak usah terlalu menganggap mereka yang kontra. Kerja saja, Biasa.... Pro dan Kontra adalah makan kita setiap saat. Tidak penting ada yang Kontra, juga tidak penting ada yang Pro. Yang Penting, Anda kerja di gaji oleh Negara, mari lakukan dengan baik, tunjukan bahwa Anda memang bekerja untuk negara, untuk mengamankan uang Negara, dan untuk menjaga marwa DPR sekaligus marwah KPK. Sehingga akhirnya KPK bersih dan Sehat akan lebih memberikan nilai Positif.
  6. Jika Hasil akhirnya adalah memberikan penilaian negatif terhadap KPK, maka jadikan ini sebagai koreksi untuk kebaikan kedepan. Jika hasilnya positif, berarti DPR telah melegitimate kepercayaan publik kepada mereka. BAGUS kan?

Gitu saja... Selamat sore.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun