Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lima Belas Ronde bersama Ali: Resensi Film The Bleeder

12 Juli 2017   17:53 Diperbarui: 12 Juli 2017   18:07 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Komik Nobar sehabis lebaran mulai beraksi lagi. Kali ini pada movie screening film "The Bleeder" bertempat di Cinemaxx Plaza Semanggi, tepat di jantung ibukota pada Selasa malam pukul 19.30 WIB.

Walau pada mulanya merasa kurang tertarik denga tema film yang menggambarkan seorang petinju, namun selama sekitar 100 menit durasi film ini, saya terus terpesona dan merasa ikut hadir pada setiap drama kehidupan yang dialami tokoh utama film ini, yaitu Chuck Wepner, seorang petinju kelas berat juara negara bagian New Jersey yang dijuluki Bayonne Bleeder.

"This was a tough town with a lot of people from the docks and the naval base and you had to fight to survive", demikian nukilan ucapan Chuck pada adegan pembuka film yang menggambarkan kerasnya kehidupan di kampungnya yang bernama Bayonne, New Jersey. 

Kehidupan keluarga Chuck bersama istrinya, Phyllis, dan anak perempuan semata wayang yang  bernama Kimberly juga dirasakan kurang harmonis. Maklum Chuck termasuk pria yang kurang setia dan suka main mata dengan perempuan lain.  Yang paling mengesankan adalah Chuck sangat suka sekali nonton film berjudul "The Requiem for a Heavyweight "  yang menceritakan petinju bernama Mountain Rivera sehingga hafal kata-perkata dialog di dalam fim yang dibuat pada tahun 1962 itu.

Film menjadi panas ketika promotor Don King mengajukan Chuck sebagai penantang Muhammad Ali yang pada tahun 1975 sedang dalam masa kejayaannya.  Dan satu-satunya alasan adalah hanya Chuck petinju berkulit puth yang pantas melawan Ali. Spekulasi pun beredar bahwa Ali akan dapat mengalahkan Chuck dengan mudah bahkan perbandingan taruhan sampai mencapai angka 40 banding 1.

Namun pertandingan pada 24 Maret 1975 di Richfield Coliseum, Ohio membuktikan lain. Walau penuh dengan darah, Chuck mampu bertahan sampai detik-detik terakhir. Bahkan pada ronde ke 9, Chuck mampu membuat Ali terjatuh.  Ali sendiri sempat berkilah kalau kakinya diinjak oleh Chuck sehingga terjatuh.   Dan pada detik-detik terahir ronde 15 inilah akhirnya Chuck terjatuh dan dinyatakan kalah TKO dari Ali.

Walaupun kalah, Chuck menjadi tenar dan mendapat julukan Champ alias juara. Diapun mulai terjerumus ke dunia narkoba dan kehidupan rumah tangganya makin berantakan. Sementara Chuck juga mulai menjalin hubungan dengan Linda.

Bagaimana  akhir drama kehidupan Chuck dan mampukah ia menpertahankan keutuhan  rumahtangganya dengan Phylis?  Benarkah kisah hidupnya menjadi inspirasi film Rocky yang dibintangi Sylvester Stallone? . Yuk kita saksikan kisah nyata petinju yang nyaris menjadi juara dunia ini di bioskop jaringan Cinemaxx mulai pertengahan Juli 2017 ini.

Sutradara: Philippe Falardeau

Pemain:  Liev Schreiber    sebagai  Chuck Wepner

Naomi Watts      sebagai Linda

Elisabeth Moss sebagai Phyllis,

Jakarta 12 Juli 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun