Mohon tunggu...
Rasyid Musdin
Rasyid Musdin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (2015)

Apa saja saya tulis, asalkan bisa di tulis. Musik Klasik kesukaanku, bermimpi dan mendaki adalah jiwaku, buku adalah kekasihku, dan membaca buku adalah kewajibanku. Dengan menulis, dunia mengenalku. Dunia mengenalku, maka aku adalah pelaku sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Pendidikan Politik, 'Terlupakan atau Sengaja Dilupakan?"

16 Agustus 2017   22:46 Diperbarui: 16 Agustus 2017   23:02 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://www.hetanews.com/article/97384/pemkab-tobasa-gelar-penyuluhan-pendidikan-politik

Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 yang juga merupakan tujuan daripada Negara Indonesia yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa. Salah satu pelaksanaan pendidikan yang terlupakan atau memang sengaja dilupakan adalah pendidikan politik. Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara[1]. 

Pendidikan politik merupakan sebuah agenda kegiatan dan Anggara Dasar yang wajib di jalankan oleh setiap partai politik, hal ini termuat dalam UU No.2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Mengingat eksistensi partai politik di Negara Indonesia begitu banyak dan beragam,  ada yang latar belakang agamais, nasionalis, nasionalis sekuler, dan nasionalis religius. Terlepas dari itu, tujuannya adalah mempertahankan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan politik saat ini hanyalah slogan semata. Banyaknya kepentingan-kepentingan yang harus dicapai oleh setiap partai politik mengakibatkan hilangnya jiwa untuk membangun masyarakat yang sadar akan politik. Sehingga dampak yang dihasilkan adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, angka Golput masih terus bertambah, dan tentunya masyarakat akan semakin berkata dengan bahasa sinis bahwa para wakil-wakil diatas sana hanya memakan uang rakyat. Pendidikan politik sebagaimana yang disebutkan diatas sebagai upaya untuk mengetahui hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga Negara sudah barang tentu perlu direalisasikan. Mengingat proses inilah yang kemudian melahirkan para individu-individu yang paham akan apa yang harus dilakukan dan ditinggalkan serta mampu mempertanggung jawabkannya.

Andaikan dianalisis dengan pemaknaan kocak, pendidikan politik adalah dua perpaduan antara pendidikan dan politik. Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran dan politik tentunya bisa kita maknai dengan siasat. Siasat yang dimaksud sudah tentu mengarah kearah kebaikan. Penggabungan kedua kalimat ini berarti pendidikan politik merupakan pembelajaran untuk mencapai sesuatu yang baik. Sehingga dapat disimpulkan dengan adanya pendidikan politik serta realisasinya yang terwujud dengan baik dan benar, maka Indonesia sudah barang tentu akan menjadi Negara yang setiap tindakan para wakil-wakilnya dapat bernilai baik dimata rakyat. Pada kesimpulannya pendidikan politik adalah kunci bagi kepercayaan masyarakat terhadap Partai politik dan tentunya upaya untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi tanpa korupsi yang merajalela. Sehingga uang rakyat tidak hanya digunakan untuk kepentingan kelompok, kolega dan istri muda, akan tetapi demi kepentingan umat dan masyarakat banyak. 


                                                                                                                               

[1] UU No.2 Tahun 2011

   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun