Mohon tunggu...
Humaniora

Perempuan Bercadar Dinilai Negatif Usai Pengeboman di Surabaya

1 Juli 2018   19:01 Diperbarui: 1 Juli 2018   19:09 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lama ini terjadi pengeboman di Surabaya pada hari Minggu,13 Mei 2018 di gereja Santa Maria yang dilakukan oleh satu keluarga dengan alasan untuk berjihad dijalan ALLAH SWT. itu membuat perempuan becadar dinilai negatif di kalangan masyarakat.

Pelaku pengeboman itu terdiri dari Ayah(berinisial D), ibu yang memakai cadar(berinisial P), dan empat orang anaknya. Akibat dari pengeboman ini pun perempuan bercadar dinilai sebagai terorisme dan ditakuti masyarakat yang melihatnya.

"Perasaan saya sebagai perempuan bercadar mengenai berita itu yang pastinya sedih banget sih, karena ulahnya semua perempuan bercadar yang jadi kena imbasnya dan dinilai negatif oleh masyarakat. Pernah saya ditempat umum dilihat seperti orang asing gitu, tapi saya masa bodo aja dan teman saya pernah menanyakan itu ke saya dan saya jawab menurut agama islam tentang bercadar, alhamdulillah sih temen saya sikapnya baik ke saya tapi kalau orang yang belum tau saya gimana pasti menggangapnya negatif karena berita itu" . Tutur Adira yang kecewa tentang berita itu.

Tak banyak yang menilai perempuan bercadar itu negatif justru malah memuji mereka dan merasa kagum.

"Jika melihat perempuan bercadar saya biasa saja, karena itu baik menurut agama menutup semua aurat mereka. Dan soal berita itu saya merasa kasihan sama perempuan yang bercadar, karena yang mengebom di Surabaya mengaku berjihad dijalan Allah SWT itu memakai cadar untuk menutupi dirinya dan hanya menjelekkan nama Islam yang sudah pasti salah besar karena ALLAH SWT tidak mengajarkan berjihad dengan membunuh dirinya sendiri dan menurut saya itu pengikut ISIS"  ucap Melinda.

Menanggapi berita tersebut banyak masyarakat yang masih merasa takut jika bertemu perempuan bercadar, tetapi banyak juga yang menilai perempuan bercadar itu positif dan menghargainya .

"Memang wajah perempuan itu bukan aurat, namun dalam islam memakai cadar itu sunnah(dianjurkan) dan wajib jika dikhawatirkan untuk menghindari fitnah yang masuk ke dalam Madzhab Hanafi. Seharusnya kita menilai perempuan bercadar itu baik karena dia bisa menutupi semua aurat mereka dan mencegah menimbulkan fitnah terhadap lawan jenis bukannya ditakuti seperti itu". Pak Syarif memperjelas.

Narasumber:

- Adira Aurellia (085892705121)

- Melinda Wulandari S (085779200626)

- Syarif Usman (081776310787)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun