Mohon tunggu...
M. Rahmad Kartolo
M. Rahmad Kartolo Mohon Tunggu... -

Yang Penting Hatinya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sulitkah Beraspirasi Politik di Kompasiana Tanpa Melibatkan Tuyul?

24 Maret 2017   21:16 Diperbarui: 24 Maret 2017   21:25 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masih ingat pesan dari Mas Agus (AHY) waktu kampanye kami terakhir di Senayan. Mas Agus berpesan agar semua relawannya menjunjung tinggi moralitas masing-masing dalam menyampaikan dukungan maupun aspirasi politiknya.

Mas Agus berpesan, kalau kita memang ditakdirkan menang maka menanglah dengan terhormat. Begitu juga bila kita kalah maka kalahlah dengan terhormat.

Pesan itu mendalam buat kami. Dan itulah yang menjadi pedoman kami untuk beraspirasi politik.

Tetapi di Kompasiana ini sungguh jauh berbeda. Saya melihat beberapa pendukung Ahok menyampaikan aspirasinya dengan cara yang tidak benar.  Ada yang membuat berita-berita tanpa sumber.  Menebak-nebak ada Kasus Besar melebihi Kasus E-KTP.

Sayangnya oleh Admin yang ada, artikel berbau Hoax itu ditempatkan di barisan artikel dengan Nilai Tertinggi, Artikel Terpopuler dan Trend di Google. Malah di Trend di Google artikel itu doble pemasangannya.

Kenapa artikel-artikel tidak dapat dipertanggung-jawabkan seperti itu malah diandalkan Admin Kompasiana ya?  Saya tidak tahu alasannya.

Lainnya ada juga Pendukung Ahok yang merupakan Komandan Tuyul. Dari inbox kawan-kawan katanya akun dengan gambar diatas itu memiliki akun tuyul sampai 30 akun. Akun-akun tuyul itu dipakai untuk meramaikan lapak artikel-artikel dari para pendukung Ahok.

Mereka mengejar lapak Nilai Tertinggi.  Buat mereka sepertinya Nilai Tertinggi adalah segalanya.

Kenyataannya kemudian artikel milik komandan tuyul itu yang berjudul  Kinerja Anies Baswedan Memuaskan itu hanya dibaca 815 orang. Padahal sekitar 15 jam artikel itu berada di lapak Nilai Tertinggi.

Sementara artikel saya yang berjudul :  Djarot pake peci di Surat Suara bisa mendapatkan pembaca sampai 2.200 orang.  Artikel saya itu tidak masuk lapak Nilai Tertinggi sama sekali.

Itu membuktikan bahwa Nilai Tertinggi bukan segalanya. Tapi memang untuk komandan Tuyul sebaliknya. 

Sekian dan Terima Kasih.

Wassalam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun