Mohon tunggu...
Ramaditya DH
Ramaditya DH Mohon Tunggu... -

Pemuda yang sedang belajar membaca dan menulis | Saya tidak kekinian, hanya aktif di Twitter | Silahkan main ke @ramaditya_20 jika ingin mengenal lebih dekat :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Merayakan Sepak Bola dengan Menulis

3 Mei 2017   16:12 Diperbarui: 8 Mei 2017   17:06 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi sebagian makhluk pegiat sastra Indonesia, saya yakin mereka tak akan asing dengan Seno Gumira Ajidarma. Beliau adalah sastrawan yang lahir 59 tahun silam dengan beberapakarya dan penghargaan yang bergelimang.

Ada salah satu karya terbaiknya yang mampu memukau saya, yakni “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi”. Dan yang mana kisahnya pernah saya adopsi untuk dipentaskan dalam pertunjukan teater bersama teman-teman di fakultas setahun lalu.

Saya pun mendapatkan inspirasi dari beliau mengenai dunia literasi. Banyak membaca karya-karyanya meski tidak pernah khatam. Semenjak duduk di bangku sekolah, saya sudah meminati dunia yang menyinergikan kinerja otak dan tangan. Hingga saya melanjutkannya ketika memasuki jenjang kuliah dengan mengambil jurusan yang (sedikit) linier. Dan sampai saat ini tentunya saya terus mengasah dengan berbagai cara.

Masih mengenai Seno. Ada satu quote darinya yang menempel pada benak saya hingga saat ini yang isinya seperti ini;

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”

Kiranya dari prakata tersebut, saya yakin bukan hanya saya yang menjadikannya pedoman. Memang banyak idiom yang memotivasi untuk giat dan rajin menulis. Namun entah apa alasan konkretnya, saya memutuskan untuk menjadikan miliknya sebagai pijakan.

Selain mencoba untuk terus hidup sehat, salah satu rutinitas saya adalah terus mencoba dan mencoba untuk menulis. Sebab saya yakin semakin banyak menulis maka akan semakin baik bobot tulisannya.

Dan perlu saya informasikan, hal yang paling sering saya abadikan dalam bentuk tulisan yakni mengenai sepakbola. Jujur, olahraga ini adalah segalanya bagi saya. Semenjak kecil saya telah dirasuki oleh auranya. Sampai akhirnya saya memaksa kepada orangtua untuk didaftarkan dalam SSB.

Lantas apakah saya akan menjabarkan alasan tentang kecintaan terhadap sepakbola ? Tidak, itu tidak penting. Hanya akan menghabiskan waktu. Yang jelas penyebabnya tidak remeh.

Saya adalah salah satu diantara jutaan orang yang mungkin berkeyakinan bahwa sepakbola adalah jalan menuju kebahagiaan. Begitu pun dengan menulis. Namun kebahagiaan itu akan menjadi berlipat jika sudah menghadapi keduanya; menulis tentang sepakbola.

Menulis sepakbola adalah sebuah aktifitas yang sangat mulia. Bagi saya menumpahkan dan mencurahkan keresahan serta kebahagiaan atas keadaan yang kita temui dalam hiruknya sepakbola baik di dalam maupun di luar lapangan dengan diabadikan dalam sebuah tulisan adalah proses (secara tidak langsung)menuju sepakbola yang progresif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun