Mohon tunggu...
raja napitupulu
raja napitupulu Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis berprofesi sebagai jurnalis sekaligus masih menempuh studi doktor di UGM

Indonesian Journalist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jelang Seabad Indonesia, Awardee LPDP Sumbang Pemikiran Terbaik

4 Agustus 2018   02:02 Diperbarui: 4 Agustus 2018   02:25 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

YOGYAKARTA, 3 AGUSTUS 2018 -- Menjelang seabad kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada tahun 2045, penerima beasiswa (awardee) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyumbang berbagai pemikiran terbaiknya bagi Indonesia.

"Terdapat ratusan pemikiran terbaik dari para awardee LPDP, menjelang peringatan kemerdekaan RI ke-100 tahun," ujar Ketua Panitia penulisan Buku Indonesia 2045 Evan Sapentri dalam keterangan tertulisnya pada acara LPDP Awardee Sharing dan LaunchingBuku Indonesia 2045, yang berlangsung di Togamas Affandi, Yogyakarta, Jumat (3/8/2018).

Acara itu hasil kerja sama Mata Garuda dengan Penerbit Bentang Pustaka, dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan peserta umum.

Evan menuturkan, acara itu menghadirkan 2 narasumber yang menjadi perwakilan para penulis Buku Indonesia 2045. Pertama, Andri Rizki Putra selaku Pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB), yang membagikan pengalamannya memperoleh beasiswa LPDP di Boston University, Massachusetts, USA dengan mengambil Program StudiMaster of Education, Educational Leadership and Policy.

Kedua, Sutiyono lulusan dari Universitas Negeri Yogyakarta, dengan mengambil Program Studi Magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Ia membagikan tips dan trik menembus beasiswa LPDP -- mulai dari tips mendapatkan Letter of Acceptance (LoA), wawancara, hingga tips menulis esai.

"Kedua pembicara juga menjelaskan beberapa kebijakan terbaru beasiswa LPDP -- seperti memperluas jangkauan penerima beasiswa Afirmasi pada Penyandang Disabilitas, PNS/TNI/POLRI, dan beasiswa Santri yang akan segera dirilis," jelas Evan yang juga awardee LPDP pada Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas Gadjah Mada itu.

Bonus Demografi

Menurut Evan, Indonesia tengah berinvestasi besar menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan misi besarnya di kancah internasional. Karena itu, awardee LPDP mencoba berkontribusi melalui Pemikiran Terbaik Putra-Putri Bangsa untuk Ibu Pertiwi dalam Buku "Indonesia 2045".

"Misi besar itu diwujudkan melalui Buku Indonesia 2045, yang digagas sebagai sumbangan pemikiran berupa perspektif atau sudut pandang yang ditawarkan mengenai Mimpi 100 Tahun Indonesia. Sumbangan pemikiran itu terlukiskan dalam buku ini, yang bertujuan melihat berbagai potensi di berbagai bidang -- yaitu bidang teknik, sains, pertanian, kedokteran, ekonomi, hukum, agama, pendidikan, sosial, budaya, seni, kemaritiman, ketahanan pangan, lingkungan hidup, dan keterampilan (vokasional), untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan permasalahan bangsa, agar terus melaju ke depan menuju Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera," terang Evan.

Indonesia 2045, lanjutnya, merupakan sekumpulan ide, gagasan, goresan, dan Nawacita awardee LPDP, baik yang sedang menempuh pendidikan maupun alumni. AwardeeLPDP adalah para penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia yaitu program beasiswa yang dibiayai oleh Pemerintah Indonesia melalui Pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa SDM merupakan kekayaan yang tak terhingga nilainya. LPDP, kata dia, adalah bentuk investasi untuk peningkatan kualitas Indonesia dalam menyambut bonus demografi di tahun 2045. Karena itu, Buku Indonesia 2045 merupakan salah satu bentuk kontribusi intelektual dari penerima beasiswa LPDP untuk menyambut bonus demografi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun