Mohon tunggu...
Ns.Rahayu Setiawati Damanik, S.Kep, M.S.M
Ns.Rahayu Setiawati Damanik, S.Kep, M.S.M Mohon Tunggu... Penulis buku & Wirausaha -

1. Do your best and God will do the rest (Lakukan yang terbaik apa yang menjadi bagianmu dan biarkan Tuhan menentukan hasilnya) 2. Penulis lahir di Kabanjahe Sumatera Utara pada tanggal 15 Juni 1983. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan Pasca Sarjana Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis buku “Sakitnya Membuka Usaha Penitipan Anak” dan “Lepas dari Krisis Asisten Rumah Tangga”. Sejak Tahun 2013 hingga kini mengelola usaha day care (penitipan anak) “Happy Day Care”. Sering menulis artikel mengenai keluarga, pernikahan, perempuan, dan anak-anak. 3. Kini mengelola usaha Daycare dan Homeschooling DeanMores di Jatibening Bekasi 4. Percaya bahwa keluarga adalah kekuatan suatu bangsa. Keluarga yang teguh akan membangun bangsa yang kokoh. 5. Best in Specific Interest Kompasianival 2016 6. Tulisan lainnya bisa dibuka di www.rahayudamanik.com, www.rahayudamanik-inlove.com, dan www.rahayudamanik-children.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Rahasia para Pasangan dalam Mempertahankan Rumah Tangga

2 Maret 2017   10:59 Diperbarui: 2 Maret 2017   20:00 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mempertahankan rumah tangga kala perasaan cinta semakin menipis (foto: For Your Marriage)

Terkadang pasangan suami istri tak mampu mempertahankan perasaan menggebu di dalam hati seperti ketika baru menikah. Sekian tahun bersama rasanya jalan yang dilalui begitu hambar dan membosankan. Di sisi lain mungkin ada seorang yang tampak menarik namun hal itu mampu diabaikan karena pilihan untuk ingin tetap setia kepada pasangan dalam segala kondisi. Para pakar berpendapat kalau perasaan cinta hanya mampu bertahan di tahun-tahun awal pernikahan saja. Jadi, pasangan yang sudah menikah lebih dari lima tahun pada umumnya memiliki perekat lain di luar cinta. Pengikat itu biasanya berupa komitmen dan tanggung jawab dalam mempertahankan rumah tangga.

Saya pun membuka pertanyaan kepada teman-teman Facebook mengenai rahasia atau upaya yang mereka lakukan untuk membuat rumah tangga tetap bertahan meskipun perasaan cinta sudah tidak seperti di awal pernikahan. Sanny Frisca Koerniawan memberikan pendapat kalau hal yang membuatnya terus bertahan adalah janji yang diucapkan ketika pernikahan. Dimana dia dan sang suami berjanji untuk setia dalam sehat maupun sakit, senang susah, kaya atau miskin. Janji demikian bagi Sanny dan suami tidaklah main-main sebab diucapkan di hadapan Tuhan dan jemaat.

Nita Damayanti berpendapat kalau untuk mempertahankan rasa setia itu tetap mungkin sekalipun perasaan cinta tidak seperti dulu. Menurutnya kita perlu mengingat kenanangan manis yang pernah dilalui bersama suami atau ketika berjuang bersama di kala susah. Hal ini efektif meningkatkan keinginan untuk tetap bersama membangun keluarga. Jansumarno Purba menambahkan kalau pada dasarnya manusia itu ingin selalu dihargai mulai dari hal yang kecil seperti berani meminta maaf terlebih dahulu atau bersedia menikmati masakan istri. Bila saja dalam rumah tangga ada sikap saling menghargai maka menurut Jansumarno, pasangan akan bisa terus bertahan.

Enggi Ningtyas Oktorika menambahkan kalau dia mempertahankan pernikahan dengan mengandalkan logika. Perasaan cinta boleh saja tidak seperti awal pernikahan namun bila kita berpikir dengan baik pasti akan bisa mempertahankan rumah tangga. Enggi berkata kalau setiap manusia itu memiliki tahap kehidupan masing-masing. Sekarang Enggi sudah memiliki tiga orang anak, selanjutya dia ingin tahap berikutnya adalah untuk merawat dan mendidik anak-anak dan terus mengembangkan diri supaya menjadi pribadi yang produktif. Menurut Enggi, tahap memilih pria terbaik sudah dia lewati dan Enggi berpikir tidak akan mau lagi kembali ke masa itu karena hanya membuang-buang waktu dan rugi dunia akhirat.

Saya pun menarik kesimpulan kalau dasar dari suatu hubungan bukanlah semata-mata perasaan cinta namun komitmen untuk tetap bersama dalam segala situasi. Bila komitmen hilang maka rumah tangga akan mudah hancur berantakan. Namun selama komitmen dipegang teguh maka rumah tangga akan kokoh sekalipun perasaan cinta tidak lagi menggebu. Pernikahan memang terkadang mengalami permasalahan dan ketika menghadapi masa sulit inilah terkadang bisa timbul keinginan untuk berpisah apalagi keadaan tidak semakin membaik. Saat inilah komitmen dan tujuan membina rumah tangga perlu diingat kembali. Cinta baru tidak perlu dicari lagi sebab sesugguhnya kita dahulu sudah pernah menemukannya hanya kini mungkin perlu untuk dipupuk kembali dan dijaga keabadiannya.

Salam,

Rahayu Damanik

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun