Mohon tunggu...
Inovasi

Sejarah Jurnalisme Online

22 September 2017   22:24 Diperbarui: 22 September 2017   22:27 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah mencatat, media baru selalu hadir seiring dengan perkembangan teknologi. Perkembangan media juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Kini teknologi ini berkembang pesat, dengan munculnya media online suatu informasi dapat diakses dengan mudah.

beritabalicom-media-online-yang-paling-sering-dibaca-masyarakat-228377-59c520776c139e691d3c19b2.jpg
beritabalicom-media-online-yang-paling-sering-dibaca-masyarakat-228377-59c520776c139e691d3c19b2.jpg

Media 1990an:

            Internet di Indonesia bermula pada tahun 1990-an. Pada awalnya, media online muncul dengan hobi dari sejumlah orang yang tertarik membangun jaringan komputer. Internet mulai mengemukaan di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu indonet yang berdiri pada 1994.  Pada 1996 awak tempo mengaggur karena majalah mereka dibrendel orde baru pada 1994 mendirikan tempointeraktif.com yang sekarangnya menjadi www.tempo.com. 

Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya pada 2 September 1996, kemudian pada 11 Juli 1997, Harian Waspada  di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online dengan alamt situs www.waspada.co.id. Tidak lama dengan adanya situs media Sumatera Utara, pada 22 Agustus 1997 muncul media Kompas Online (www.kompas.com). Petinggi media seperti Edi Taslim, Vice Director PT Kompas Cyber Media yang membuat konsep awal kompas untuk terjun ke online. Merekalah generasi pertama media online di Indonesia. Kontennya hanya memindahkan halaman edisi cetak ke internet, kecuali pada media tempo, mereka sudah tidak menerbitkan media cetak.

1998-an

            Khasanah media online yang statis berubah sejak detik.com muncul. Detik mulai mengunggah informasi sebagai media online pada 9 Juli 1998. Tanpa dukungan media cetak, seperti media online generasi pertama, detik.com mengenalkan berita baru yang ringkas. Dengan keceptan, berita detik.com tidak selalu lengkap dengan unsur 5W+1H layaknya bahasa jurnalistik. Budiono mengenalkan langgam running news,yakni penyajian berita serial yang meniru cara breaking news dari media CNN atau yang biasa juga diterapkan pada kantor berita asing seperti AP, AFP, atau Reuters.Konsep ini sangat mendapat respon dari pembaca atau khalayak.

2000- an

            Media Indonesia telah sampai pada tahapan gelombang baru yang menyebabkan munculnya satu persatu situs berita yang berkompetisi. Situs berita astaga.com, satunet.com muncul pada era ini. Dengan bermodalkan dana dari investor, media tersebut berguguran satu persatu setelah putus kontraknya dengan investor. Meski dilanda krisis detik.com masih tetap bisa bertahan meski harus melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. Tidak hanya itu republika.co.id juga bertahan bahkan mempertahankan situs mereka seperti suara pembaruan.com, mediaindonesia.com dan bisnis.com.

2003-an

            Pada tahun ini, media online semakin menunjukan tingkatan informasi yang cukup mumpuni pada khalayak. Okezone menjadi penanda bangkitnya kegairahan pada media online di Indonesia. Persaingan yang ketat menunjukan perubahan yang besar, situs berita mewarnai situs dengan suatu konten yang menarik. Seiring perkembangan terknologi internet kini situs-sius itu mulai membuka ruang terjadinya interaksi antar pembaca di situs mereka. Pembaca dapat memberikan komentar pada berita. Disediakan pula ruang diskusi dalam forum. Detik.com menyediakan detikblog, sedangakan kompas.com membuka kompasiana.

                         

Media Onlie: pembaca, laba, dan etika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun