Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Titipan untuk Dewan

10 April 2014   09:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

***

tlah tertitipkan doa dalam suara sudah digantungkan nasib pada ruang asa bukan untuk diabaikan atau bahkan diingkari tuan itu amanah sakral nan panjang dari segenap wakil Tuhan

lahirkan kalimat bercelah kata mantra beruntai peluh keringat nafas nafas jelata mendobrak kepahitan rasa terhimpit aniaya oleh mereka yang khilaf terlupa di negeri renta lepaskan! bebaskan! merdekakan! dari segala dusta

kotak kantong suara yang berdiam seribu bahasa dalam tubuh tubuh bak maha kuasa yang sarat akan muatan segala mimpi anak manusia

tentang sandang pangan tentang kelayakan sarana papan tentang pupuk murah petani pedesaan tentang sekolah bermutu dan terjangkau segala lapisan

kantong suara nurani penentu nasib anak anak negeri pembawa mimpi melambung ke langit mentari telah percayakan nasib harapan dan cita cita rakyat sejati

kotak kusam harapan pada pundak legislative dewan ruangmu bukanlah semata pekerjaan bagi segelintir orang yang terpilih dipercayakan jalankan amanat segenap pemilih aspirasi pengabdian

wahai anggota dewan terpilih nanti jangan mimpikan tentang gaji besar pribadi jangan umbar sgala nafsu nafsu material jabatan kursi jangan obralkan syahwat atas nama perempuan dan korupsi jaga mulia kehormatan atas kredibilitas dan dedikasi

jangan buyarkan harapan dan mimpi kerana itu adalah kekuatan hidup jantung hati hingga kami bertahan sampai kini di negeri yang kami cintai di segala kondisi

*** Jakarta 10 April 2014 Ganendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun