Mohon tunggu...
Rafli Hasan
Rafli Hasan Mohon Tunggu... -

columnist, urban traveler, blogger

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Putra Terbaik Papua 2018?

5 September 2017   14:13 Diperbarui: 6 September 2017   00:59 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inikah Putra Terbaik Papua? (Image taken from google.com)

Pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah dan Gubernur 2018 sudah di depan mata. Bulan ini pemerintah tengah menyiapkan pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu untuk segera melaksanakan tahapan pilkada serentak 2018. Terdapat 17 Provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten yang akan bersiap melaksanakan pilkada serentak tahun depan. Di antara 17 Provinsi, Pilgub Papua diperkirakan menjadi salah satu pilgub paling "seru" karena diperkirakan menampilkan putra-putra terbaik Papua yang selama ini berkiprah dalam percaturan politik regional maupun nasional. Saya mencatat setidaknya terdapat 5 calon terbaik yang akan bertarung untuk memperebutkan orang nomor 1 di Papua, antara lain;

  1. Gubernur Papua petahana, Lukas Enembe. Pria yang lahir 50 tahun lalu ini dipercaya sebagai orang nomor 1 di Papua melalui Partai Demokrat tahun 2013. Lukas dianggap memiliki memiliki pengalaman yang mumpuni dalam menangani persoalan-persoalan di Pegunungan Tengah Papua yang memang sarat masalah. Ia dikenal memiliki pengalaman yang baik dalam mengelola pemerintahan dimana sebelumnya ia menjabat Bupati Puncak Jaya selama  2 periode. Meskipun sempat diterpa berbagai isu seperti pelanggaran Pilkada Tolikara, dugaan isu korupsi dana beasiswa mahasiswa Papua dan isu-isu lain, ia masih dianggap sebagai salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki Papua.
  2. Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Paulus Waterpauw. Pengalamannya dalam dunia politik bisa terbilang minim karena sebagian pengabdiannya dihabiskan di dunia kepolisian. Namun dapat dipastikan ia juga merupakan salah satu putra terbaik Papua, karena pendekatan-pendekatan kemanusiaan yang lebih ditonjolkan dalam setiap kepemimpinannya. Terbukti pada tahun 2002, keberhasilannya dalam mengatasi konflik perang antar suku di Mimika telah mengantarkannya ke posisi yang lebih baik.
  3. Bupati Jayawijaya petahana, John Wempi Wetipo, putra terbaik Papua yang satu ini juga tak kalah hebatnya dengan yang sebelumnya, tahun lalu kabupaten yang dipimpinnya berhasil menjadi Kabupaten terbaik dari 416 kabupaten dalam hal kepatuhan dan pengelolaan Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria yang diusung oleh PDIP sebagai Bupati Jayawijaya ini memang dikenal bersih dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan roda pemerintahannya.
  4. Mantan Bupati Yahukimo 2 periode, Ones Pahabol. Doktor Ilmu Manajemen lulusan Universitas Brawijaya ini, merupakan mantan Bupati Yahukimo 2 periode sejak 2005 hingga 2010 ini merupakan sosok cerdas yang berhasil memukau para profesor di Universitas Brawijaya dengan desertasinya yang berjudul "Pengaruh Perubahan Organisasi, Peluang Karir, Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Aparatur Daerah Tingkat II Pegunungan Tengan di Provinsi Papua" sehingga mengantarkannya dengan predikat sangat memuaskan.
  5. Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Mungkin ini adalah calon Gubernur Papua termuda (42 tahun) yang saat ini menduduki jabatan sebagai orang Papua satu-satunya yang berada di Komisioner Komnas HAM. Wajahnya dan kiprahnya mungkin lebih akrab bagi kita yang kerap menonton program TV One "Indonesian Lawyers Club". Aktivis beberapa organisasi kemasyarakatan dan lingkungan hidup seperti WALHI, PRD dan PMKRI. Kiprahnya dalam dunia politik memang belum terdengar namun setidaknya wajahnya paling akrab di layar kaca dibanding calon lainnya.

Putra-putra terbaik Papua di atas, memang bukan malaikat sempurna yang tak ada cacatnya. Tentunya ada catatan kekurangan yang berbanding terbalik dengan prestasi yang mereka sudah buat, namun saya berpendapat bahwa hal tersebut merupakan dinamika kehidupan yang terkadang memang ada pasang surutnya. Demikian juga dalam hal politik yang memang dikenal filthy and discusting  , tidak jelas siapa kawan siapa lawan. Apabila saya boleh berpendapat, bagaimana jika putra-putra terbaik ini berkolaborasi? bukankah lebih hebat? bukankah Papua menjadi lebih baik lagi dengan "Kolaborasi Papua" ada yang ahli Pemerintahan dan berpengalaman, adapula yang ahli di bidang keamanan, demikian pula juara dalam bilang "kebersihan" oleh KPK dan tak lupa ahli HAM. Jika direka-reka kasar, bagaimana jika Lukas Enembe dipasangkan Pak Polisi? apa memungkinkan? lalu Pak John Wempi jadi inspektorat yang menjamin kebersihan pemerintahan Papua, Pak Ones jadi Sekda lalu Pak Natalius jadi Kepala Bidang yang membawahi persoalan-persoalan HAM di Papua?

Jangan bilang hal itu tidak mungkin, sekali lagi ini politik, apapun bisa terjadi. Syaratnya hanya satu, "mengesampingkan ambisi pribadi dan ambisi kekuasaan dengan berpegang teguh pada niat suci, berbuat yang terbaik untuk masyarakat Papua."

Salam Niat Baik

Rafli Hasan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun