Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Meraih Cita-cita

13 Februari 2019   15:18 Diperbarui: 13 Februari 2019   15:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh Estu Widiastia

Pasti kalian sudah tidak asing lagi mendengar kata cita-cita, bukan? Apa kalian tahu apa yang dimaksud dengan cita-cita? Apakah kalian memiliki cita-cita?

Cita-cita merupakan impian atau harapan seseorang terhadap masa depannya. Setiap orang di dunia ini pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya. Karena dengan cita-cita, kita semua pasti akan memiliki motivasi dan semangat yang tinggi dalam menjalankan kehidupan. Dan cita-cita bisa menentukan arah dalam hidup kita.

Bayangkan saja jika seseorang tidak memiliki cita-cita dalam hidupnya, kita akan berputar-putar tanpa arah dan tujuan. Namun, dalam meraih cita-cita pasti banyak tantangan dan ujian yang harus kita lewati. Karena dalam meraih cita-cita yang kita inginkan tidaklah mudah.

Ada yang menganggap cita-cita itu sebagai tujuan hidup seseorang. Ada juga yang menganggap cita-cita itu hanyalah sebagai mimpi belaka. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam meraih cita-cita yang diinginkan, diantaranya faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor ekonomi, faktor pendidikan, serta mentalitas.

Namun, di samping faktor kegagalan tersebut ada beberapa cara untuk meraih cita-cita yang diinginkan, yaitu jangan merasa puas terlebih dahulu, mengetahui dan mengembangkan bakat dan potensi dari diri sendiri, melatih kemampuan diri, meningkatkan ilmu pengetahuan, jangan pantang menyerah, berpikir maju, dan yang paling terpenting adalah berdoa dan minta petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena yang terpenting adalah kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdo'a selebihnya Tuhanlah yang akan menentukan.

Jadi dalam meraih cita-cita antara do'a dan usaha haruslah seimbang. Karena percuma saja jika kita berusaha namun tidak diikuti dengan do'a. Atau sebaliknya kita bedo'a namun tidak iikuti dengan usaha.

Usaha tanpa do'a sama saja dengan sombong dan Do'a tanpa usaha sama saja dengan bohong. Jadi usaha dan do'a haruslah seimbang, jika kita telah melakukan kedua hal itu, tinggal kita menunggu. Karena selebihnya Tuhanlah yang akan menentukan, karena dia apa yang terbaik untuk kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun