Mohon tunggu...
Rachmawan Deddy
Rachmawan Deddy Mohon Tunggu... Jurnalis - Profesional

Sarjana Pertanian yang berladang kata-kata. Penulis buku Jejak PKI di Tanah Jambi dan Jejak Sejarah Lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bank Kredit yang Didirikan oleh Belanda

16 Desember 2015   10:46 Diperbarui: 16 Desember 2015   14:12 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi, kupon yang pernah berlaku di Jambi sebagai alat pembayaran. sumber: papermoney-indonesia.com"][/caption]Ah..akhirnya terpaksa saya publish juga tulisan ini. Ketimbang ngendon jadi konsumsi pribadi. Cuma, maaf datanya masih sangat minim. Masih ada narasumber yang belum saya temui, walau sudah jadi target operasi. Jadi ya gini deh hasil tulisannya. masih minim sekali. Tapi untuk pembuka menggali lebih dalam, bolehlah. Semoga ada data baru yang diperoleh dan tulisan ini akan disempurnakan lagi.

Perkembangan perbankan di Jambi kini demikian pesat. Asal tahu saja, di provinsi dengan 9 kabupaten dan 2 kota ini terdapat 352 kantor bank. Adapun jumlah bank mencapai 32 nama bank. Itu data per triwulan I tahun lalu. Angka di atas baru angka bank umum, belum BPR. Sementara untuk BPR, ada 18 BPR dengan 18 jaringan kantor.

Sebagai pembanding, pada 2012, hanya ada 30 bank umum dengan 330 kantor bank. Dan BPR sedikitnya ada 16 BPR. Jadi, selama satu tahun lebih ada penambahan 2 bank umum dan 2 BPR. Pertambahan kantornya lebih gila, 12 kantor untuk bank umum.

Dulu ketika Jambi masih berstatus residen bank sudah berdiri di sini. Pada tahun 1600-an, Belanda tiba di Jambi. Ketika itu misi dagang ingin mereka jalin dengan kesultanan Jambi di bawah kepemimpinan Sultan Abdul Kahar. Walau geliat perdagangan dari dan keluar Jambi telah ada, saat itu belum ada bank yang didirikan.

Tiga abad kemudian, barulah bank yang pertama berdiri di Jambi. Mukty Nasruddin dalam naskahnya “Jambi dalam Sejarah Nusantara” (tidak diterbitkan) memberi sub judul tersendiri mengenai ini yaitu “Bank dan Irigasi” kendati tak banyak yang ia tulis mengeni bank di kala itu.

Lalu kapan mulai ada bank di Jambi?

“Untuk kelancaran dan membantu usaha dagang dan usaha pertanian rakyat pada tahun 1909 Pemerintah Daerah Keresidenan Jambi mendirikan satu bank kredit daerah yang dinamai ungkap Mukty.

Bank tersebut langung dipimpin oleh Residen Kepala Keresidenan Jambi. Merujuk arsip Belanda, maka ketika itu Residen Jambi adalah AJN Engelenburg yang menjabat selama 2 tahun sejak 2 Desember 1908.

Saya belum beroleh keterangan lebih komprehenif mengenai keberadaan bank ini. Hanya saja, Mukty membeber bahwa bank pertama di Jambi ini beroperasi selama seperempat abad.

Kata dia, pada 1934 bank dibubarkan seiring dengan hadirnya Algemeene Volkscredit Bank. Ini merupakan bank umum rakyat yang berpusat di Batavia dan dirikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Di Algemeene Volkscredit Bank itulah, masyarakat bisa meminjam uang. Tapi, itu atas persetujuan kontrolir kepala onderafdeling setempat. Menurut cerita, bank ini dulunya berada di kawasan Ancol, sekarang Jalan Sultan Thaha. Persisnya berada di antara rumah dinas Kapolda Jambi dan Pertamina.

Lebih dulu ada di sini

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun