Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengirim Kartu Lebaran Lewat Pos, Masihkah Diminati?

20 Juni 2017   11:13 Diperbarui: 20 Juni 2017   23:13 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kartu lebaran | sumber: liputan 6

Bulan Ramadan kini telah memasuki hari ke-25. Itu artinya, kurang lebih 5 hari lagi, seluruh umat islam di segala penjuru dunia akan merayakan hari kemenangan setelah 1 bulan penuh melaksanakan puasa Ramadan yakni Hari Raya Idul Fitri.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, biasanya seluruh umat muslim sudah banyak yang repot mempersiapkan ini dan itu terkait Idul Fitri. Pusat-pusat perbelanjaan makin ramai, toko-toko kue pun semakin ramai. Apalagi sejak Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diberikan oleh pihak kantor, masyarakat semakin antusias berbelanja untuk persiapa Idul Fitri.

Sedikit menengok ke belakang, di era 1990 sampai era 2000-an, tentu kalian masih ingat (kalau yang lahir di rentang waktu tahun segitu pasti ingat) dengan kartu lebaran yang dikirim lewat pos. pada zaman masih duduk di bangku sekolah dasar, di setiap akhir-akhir Ramadan, saya selalu mengecek kotak pos di depan rumah saya, melihat apakah ada kartu lebaran yang dikirim untuk saya. Biasanya, kalau mendapat kartu lebaran lewat pos lebih dari 5 buah, menandakan kita eksis dan punya banyak teman.

Memberi ucapan selamat hari raya Idul Fitri via kartu lebaran, menjadi tradisi di sekitar masyarakat ketika sedang dalam kondisi berjauhan. Dahulu kartu lebaran sangat banyak dicari, produsen sampai kantor pos menyediakan berbagai macam varian kartu lebaran.

Namun, seiring perkembangan di dunia digital dewasa ini, pengiriman ucapan Idul Fitri lewat pos jarang diminati bagi sebagian besar masyarakat. Apa pasal? Pasalnya, Melalui genggaman tangan, alat bernama telepon seluler pintar membuat komunikasi jarak jauh menjadi sangat mudah. Alat pintar itu juga memungkinkan untuk mengirim kartu lebaran dalam bentuk elektronik.

Kemajuan dunia digital inilah yang menjadi pemicu para produsen, terutama pihak kantor pos untuk mencari ide guna menarik minat masyarakat kembali untuk mengirim kartu ucapan lebaran lewat kantor pos.

Dilansir dari situs web Historia, kebiasaan mengirim kartu ucapan sebenranya sudah dikenal sekira 4.000 tahun lalu. Bangsa Mesir mengenal dengan nama "scarabs", batu-batuan berharga berbentuk kumbang. Bangsa Romawi saling bertukar simbol "kesehatan" maupun "kemauan baik", dalam bentuk buah-buahan kering dan madu, maupun lempung bakar

Teringat berita di tahun lalu bahwa Kantor Pos Cabang Temanggung pada akhir Juni 2016, tepat sepekan sebelum Lebaran, misalnya, membagikan 500 lembar kartu secara gratis ke masyarakat yang datang ke Kantor Pos. inilah salah satu cara menarik minat masyarakat kembali untuk tetap mengirim ucapan Idul Fitri lewat pos walau sekarang sudah ada teknologi bernama smartphone.

Namun, apakah kalian tahu sebenarnya banyak terdapat manfaat lho dari saling mengirim ucapan Idul Fitri melalui kartu. Saya akan menuliskan 3 manfaat yang pernah saya baca dalam artikel ini:

  • Media Silaturrahim
    Dalam suasana menjelang hari raya Idul Fitri di mana antar sesama manusia harus saling maaf memaafkan, mengirim ucapan lebaran lewat kartu ini, sejatinya akan mempererat tali siltaurrahim kita kepada sesama. Teman kita yang dikirimi kartu ucapan Idul Fitri dari kita, akan merasa sangat dihargai dan dianggap keberadaannya. Beda dengan mengirim ucapan lebaran melalui broadcastdi Blackberry Messanger (masih ada yang pakai BBM di sini?) atau melalui broadcast di WhatsApp. Saya adalah orang yang suka dikirimi ucapan Idul Fitri bukan melalui broadcast message di BBM ataupun WA. Karena apa? Karena menurut saya, mengirim ucapan tanpa melalui broadcast/copy paste dari sana sini menunjukkan satu upaya yang tulus untuk bermafaan.

    Saya lebih senang ketika mendapat ucapan Idul Fitri lewat japri dari teman walaupun kata-katanya hanya seperti ini:
    "Dew, minal aidin wal faidzin ya. Maafin kesalahan gue selama ini ke lo ya. Selamat Idul Fitri"

    Daripada isinya panjang lebar seperti ini, tapi hasil copy paste:
    "Terkadang tak sadar mulut ini berucap menyayat hati. Tak sadar raga ini telah melukai ragamu. Tersadar diriku untuk meminta maaf padamu. Dengan tulus cinta dan kelemahan hati, maka mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya. Terimalah permintaan maaf ku ini. Selamat Hari Raya Idul Fitri."

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun