Mohon tunggu...
Aki Wel
Aki Wel Mohon Tunggu... lainnya -

Keluguan yang tampak dari luar belum tentu cerminan sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskusi Habib Mahdi Alatas Mendukung Jokowi-Ahok ?

18 September 2012   02:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_212991" align="alignnone" width="468" caption="Saat diskusi di L2Show"][/caption]

Secara kebetulan saya menemukan tayangan diskusi para habib diacara L2show yang menghadirkan 2 nara sumber yaitu: Habib Mahdi Alatas dan Habib Rahman Al Hasbi yang sangat menarik dan perlu kita cermati bersama. Pada diskusi kali ini mengangkat tema “Membangun Masyarakat yang beragam dan damai memilih pemimpin yang adil”. Acara yang dipandu oleh bapak Sudarmanto ada kemungkinan untuk menjernihkan suasana pro/kontra dari isi ceramahnya bang Haji Rhoma yang disinyalir berbau SARA dan juga beberapa ulama berkaitan dengan Pilkada DKI, telah banyak menimbulkan penafsiran yang bathil dan beredar di tengah masyarakat muslim Indonesia khususnya para calon pemilih di DKI.

Kecintaan kaum mukmin kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya serta ajakan orang-orang yang menganggap dirinya seorang ulama islam atas penolakan kepemimpinan yang non muslim harus dilihat secara proposional yaitu penolakan dapat dibenarkan bilamana pemimpin tersebut tidak amanah dan berlaku tidak adil yang mana tindak-tanduknya bertentangan dengan ajaran Al Qur’an dan hadiths, atau dengan kata lain semua ilmu dan amal yang menyalahi sunnah Rasulullah SAW.

Mengutip pernyataan habib Mahdi Alatas dan habib Rahman Al Hasbi pada acara talk show tersebut dikatakan bahwa: “Percuma mengaku menjadi mukmin bilamana isi ceramah merupakan hasutan dan dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa”. Ceramah habib dan Tanya-jawab dengan para jama’ah ada disini.

Firman Allah: "Dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu." (Al Baqarah: 216)

Pada dasarnya, seorang mukmin harus mempunyai iman yang teguh dan kuat, tidak mudah bergoyang atau rapuh, mempunyai cita-cita luhur yang tidak kunjung padam sentiasa mengerjakan kebaikan, selalu hidup di dalam perjuangan, menjauhkan diri dari pada kejahatan, sabar di dalam menghadapi cobaan dan menunjukkan keperibadian yang baik.

Semoga kita semua mendapatkan kebahagian seperti janji Allah:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

"Siapa yang melakukan perbuatan yang baik, lelaki atau perempuan di dalam keadaan dia beriman, niscaya Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (Tayyibah) dan Kami berikan kepadanya balasan (pahala) yang lebih baik daripada kebaikan yang mereka kerjakan". (Surah, an -Nahli: 97)

Amin……

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun