Mohon tunggu...
Litra Forever
Litra Forever Mohon Tunggu... -

it's me.... not perfect but I'am can make you happy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadhan Pohan "Setelah Tamat, ke Manakah Aku?"

9 Mei 2013   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:52 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu, 08/05/13. Komisariat GMKI Unika Santo Thomas Cabang Medan-Sumatera Utara mengadakan seminar yang bertopik: " Setelah tamat, kemanakah aku? ". Pembicara dalam seminar tersebut adalah Bapak Drs. Ramadhan Pohan, MIS yang sebagaimana kita ketahui beliau saat ini di Parlemen menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI juga didalam Partai Demokrat menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI dan Wakasekjen DPP Partai Demokrat. Sebelum seminar dilaksanakan, Komisariat GMKI Unika st thomas terlebih dahulu mengajak peserta seminar untuk ikut serta dalam kebaktian. Hal tersebut dilakukan karna tidak lain Organisasi ini merupakan suatu Organisasi kemahasiswaan yang beragama Kristen. Sebelum Ramadhan Pohan memasuki Ruang seminar, beberapa dari kru beliau membagi majalah bulanan GARASI yang tidak lain adalah majalah yang didirikannya. Majalah tersebut merupakan suatu kanal akuntabilitas dari seorang Ramadhan Pohan yang menjabat sebagai anggota parlemen. [caption id="attachment_242434" align="aligncenter" width="288" caption="foto majalah GARASI by: @putrahulu"][/caption] Dalam pembicaraannya tentang topik seminar ini. Ramadhan Pohan secara lugas membagi pengalaman-pengalamannya termasuk menjadi wartawan selama kurang lebih 20 tahunan sebelum dia menjadi sekarang ini. Beliau mengatakan bahwa saat sekolah dulu, dia baru mulai serius belajar pada saat menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada saat itu beliau memiliki cita-cita yang tinggi yaitu dapat kuliah di Universitas ternama di Indonesia dan selanjutnya mengambil master di luar negeri. Puji Tuhan, Syukur Alhamdulillah kata-kata yang sering dilontarkan beliau " semuanya terwujud". Kita ketahui bahwa beliau merupakan Alumni Sarjana tamatan 1992 FISIP  Universitas Indonesia dan meraih gelar Master di American University (AU) Washington DC (Agustus 2002-Mei 2004). Namun beliau juga mengatakan dia belum begitu puas atas pencapaiannya sekarang ini. Baginya dalam hidup ini sebagai manusia jangan cepat merasa puas. Calon legislatif dari Daerah Pemilihan Sumatera I ini juga memberi nasehat kepada para peserta seminar yang dominan mahasiswa, bahwa sebagai mahasiswa kita harus memiliki tujuan kemanakah kita bekerja setelah tamat diperkuliahan. Beliau juga mengatakan bahwa tidak mesti menjadi PNS agar bisa dikatakan sukses. " Berusaha dan memiliki kepercayaan yang tinggi untuk sukses merupakan jalan suatu kesuksesan, ujar beliau". Seminar ini juga mengadakan tanya jawab, agar suasana topik pembicaraan lebih interaktif. Penulis menangkap sebuah pertanyaan dari  peserta seminar yang bernama Lusiana Sinaga. Dia mengatakan " Bagaimana Pak supaya kami dari kaum wanita ini bisa sukses seperti bapak? Apakah kami harus seperti bapak juga harus menjadi wartawan terlebih dahulu? Kemudian Ramadhan Pohan pun menjawab "Kenapa tidak!" Banyak kok kaum wanita yang bekerja sebagai wartawan, bahkan lebih baik kinerjanya dari pada kaum lelaki. Hal tersebut sudah saya alami saat memilih wartawan pengurus dari majalah saya, kebanyakan wanita yang lebih memenuhi prosedur persyaratan. Ramadhan Pohan juga berkata kepada Lusiana bahwa Kaum wanita itu sama kuatnya dengan kaum lelaki. Setelah banyak berbicara dan merasa cukup di seminar tersebut. Ramadhan Pohan menutup seminar tersebut dengan mengembalikan kendali kepada Komisariat GMKI Unika Santo Thomas. Pengurus dari Komisariat GMKI Unika st thomas pun menutup seminar dengan doa secara kristiani. [caption id="attachment_242435" align="aligncenter" width="300" caption="foto bersama Ramadhan Pohan, by : Alexander Situmeang"]

1368061434986166109
1368061434986166109
[/caption] by: putrahulu/putrafaebuadodohulu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun