Mohon tunggu...
PUTRA CHANIAGO
PUTRA CHANIAGO Mohon Tunggu... Dosen - Langkahmu akan berat, jiwamu harus kuat, tapi aku percaya langkahmu akan jaya. kuatkan pribadimu!

Merantau Ke Jogja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Santri, Harapan dan Tantangan Masa Depan

13 Desember 2019   02:23 Diperbarui: 13 Desember 2019   11:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kegiatan dakwah saat ini kerap digunakan sebagai kedok kampanye ataupun penyebaran ideologi tertentu sehingga agama seolah menjadi ekslusif, dan tidak humanis, begitu rentan diseret sebagai kendaraan politik. Konsekuensinya politisasi agama serta penyusupan ideologi yang menyertai menjadi alat mobilisasi massa yang paling efektif.

Ditambah dengan masih banyaknya orang yang beragama dengan melibatkan emosi yang dominan untuk membangun keimanannya, bukan dengan mengasah kedalaman hati nurani dan ketajaman berpikir. Sehingga apabila emosi tersentuh agama, maka respons mereka akan begitu cepat dan masif.

Meski harus diakui bahwa kualitas demokrasi kita justru mengalami kemunduran dengan semakin menguatnya politik identitas berbasis isu keagamaan sebagai komoditas. Fenomena tersebut menunjukan situasi demokrasi kita yang tak lagi kondusif, sebab agama tak lagi inklusif. 

Penggunaan isu agama yang didominasi kelompok tertentu yang politis, cenderung konservatif dan menjustifikasi bahwa yang berbeda dengannya adalah salah.  Maka para santri sebagai generasi yang dikenal tafaqquh fiddin (mengerti mendalam tentang agama) seharusnya berperan aktif dalam transformasi sosial untuk membangun peradaban yang lebih inklusif dan humanis atas dasar nilai nilai islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Pola Komunikasi
Dalam Islam komunikasi adalah kegiatan dakwah yang melekat dalam pribadi setiap muslim, cerminan dari perilaku dan tugas Rasulullah SAW. Sebagai pemberi informasi bermanfaat bagi kehidupan manusia. Melalui kegiatan tersebut akan hadir kondisi sosial masyarakat yang melaksanakan amar ma'ruf nahii munkar. 

Dakwah yang berorientasi pada perbaikan diri dan edukasi cenderung lebih mudah diterima. Maka kiprah santri sangat dibutuhkan apalagi sedari awal santri dikenal sebagai perpanjangan tangan dari ulama yang mampu membangun pola komunikasi konstruktif.

Dalam proses komunikasi ada sesuatu yang sangat penting, yaitu etika. Komunikasi bukanlah hal baru dalam islam, dakwah adalah bentuk paling nyata dari komunikasi islam. 

Empat domain media massa dalam islam, yakni dakwah, tabligh, amar ma'ruf nahi munkar, dan akhlak (communication, information, change and development, and wisdom). Secara lengkap unsur-unsur komunikasi tersaji dalam kegiatan dakwah. Etika menentukan berbobot atau tidaknya alur komunikasi. Etika membingkai komunikasi dengan adab, kepatutan, dan keluhuran.

Pondok pesantren sungguhpun sebagai sebuah lembaga pendidikan tradisional islam, namun dalam perkembangannya menyelenggarakan sistem pendidikan formal. Nilai-nilai dan norma kepesantrenan yang tadinya sangat sentral, sekarang hanya dilengketkan sebagai nilai tambah (added value) pada pendidikan formal yang didirikan. Model komunikasi dipesantren dapat dilihat dari bagaimana seorang kiai, ustadz, dan santri dalam berinteraksi. 

Dilihat dari proses komunikasi di pesantren hampir seluruh pesan yang disampaikan pada hakikatnya adalah keagamaan. Dari sisi keagamaan, pelestarian keagamaan pada hakikatnya dicapai melalui proses komunikasi.

Media massa turut menentukan sikap mental masyarakat, mulai dari masyarakat perkotaan bahkan perkampungan.  Ketergantungan masyarakat pada media sosial tidak bisa terejawantahkan. Sehingga memunculkan berbagai problema sosial, kekerasan, kriminalitas, dan perilaku seks bebas yang dihubungkan dengan media sebagai stimulus atas perubahan sikap dan perilaku tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun