Mohon tunggu...
Purnomo
Purnomo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Setelah 2 Tahun, Akhirnya Jurnal Atom Indonesia Terindeks di Scopus

20 Mei 2017   12:54 Diperbarui: 20 Mei 2017   13:51 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar indexed.in

Publikasi hasil penelitian kepada masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk aneka ragam media. Sebagian orang mempublikasikan hasil karyanya melalui media cetak, elektronik dan online, sebagiannya lagi ada yang memanfaatkan media sosial yang sedang marak di belahan dunia ini. Tujuan utama publikasi adalah memberikan informasi hasil karya dapat diketahui dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Lain halnya dengan lembaga penelitian yang mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan iptek, sarana yang paling sering digunakan untuk mempublikasikan hasil penelitiannya adalah jurnal. Menurut difinisinya, Jurnal merupakan suatu kutipan dari laporan yang  berisi point-point penting. Dalam prakteknya jurnal mencakup semua bidang ilmu, tek terkecuali ilmu sosial dan humaniora.  Melalui jurnal inilah kinerja peneliti dapat dilihat. Kualitas peneliti dapat dilihat dari seberapa bagusnya kualitas jurnal yang dihasilkan.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah salah satu lembaga pemerintah yang mempunyai tugas melakukan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir, tidak terlepas dari jurnal sebagai media dalam mempublikasikan hasil karya para penelitinya. Terkait dengan jurnal, BATAN telah membentuk Jurnal Atom Indonesia dan dikelola secara profesional. Di Jurnal Atom Indonesia itulah, para peneliti BATAN menuliskan hasil karyanya.

Ketua Dewan Editor Jurnal Atom Indonesia, Evvy Kartini berupaya keras melakukan perbaikan dan pengelolaan terhadap jurnal Atom Indonesia dengan maksimal sejak tahun 2008 diantaranya dengan melakukan perubahan manajemen yang lebih profesional baik editor, reviewer maupun managing editor serta tim administrasi. Untuk menjaga kualitas Jurnal, Evvy terus menekankan kepada para peneliti agar memperhatikan kaidah-kaidah penulisan sesuai dengan standar internasional.

“Mengikuti standar internasional jurnal, baik format, aturan, etika, copy right, maupun publishing-nya. Selain itu juga dengan meningkatkan kualitas jurnal dengan melibatkan editor, mitra bestari dan penulis dari luar negeri,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kualitas jurnal, Evvy menggandeng editor, mitra bestari dan penulis dari luar negeri dan mengedepankan obyektivitas serta menjaga keteraturan penerbitan.  Selain itu, untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat,  Jurnal Atom Indonesia membuat website, online jurnal submission, directory open access journal (DOAJ) dan digital object identifier (DOI) yang berfungsi untuk mengidentifikasi artikel/jurnal dan menyediakan tautan/link yang bersifat permanen di jaringan internet. Semua itu dilakukan untuk memudahkan masyarakat membaca karya para peneliti BATAN.

Usaha keras yang dilakukan Evvy akhirnya membuahkan hasil dengan ter-indeksnya jurnal Atom Indonesia ke dalam Scopus. Scopus merupakan pusat pangkalan data pustaka yang mengandung abstrak dan sitiran artikel jurnal akademik. Hebatnya lagi, Jurnal Atom Indonesia saat ini merupakan satu-satunya jurnal yang dimiliki oleh Lembaga Pemerintah Non Kementeriaan (LPNK) yang mampu menunjukkan reputasinya menjadi jurnal yang terindeks di lembaga pengindeks tingkat internasional.

Di dalam Scopus tersimpan artikel di jurnal ilmiah, buku-buku, dan prosiding konferensi ilmiah, yang meliputi 4 kategori besar yaitu: Ilmu-ilmu Hayati (life sciences) yang terdiri dari pertanian, biologi, ilmu syaraf/neuroscience, dan farmakologi; Ilmu-ilmu Sosial (social sciences), mencakup seni & humaniora, bisnis & manajemen, sejarah, dan ilmu informasi; Ilmu-ilmu Fisik (physical sciences), yaitu kimia, rekayasa/engineering, dan matematika; serta Ilmu-ilmu Kesehatan (health sciences), terdiri dari kesehatan paramedik, kedokteran gigi, keperawatan, dan kedokteran hewan.

Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto menyambut baik prestasi yang diraih Jurnal Atom Indonesia yang masuk ke dalam database Scopus yang merupakan database jurnal ilmiah bergengsi tingkat internasional. Ini merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap publikasi yang dihasilkan BATAN. Butuh waktu sekitar 2 tahun bagi Jurnal Atom Indonesia untuk dapat diterima ke dalam Scopus dengan terlebih dahulu melalui pemeriksaan dari segala sisi yang dilakukan oleh tim review internasional.

Agar kualitas Jurnal Atom Indonesia dapat dipertahankan dan ditingkatkan, menurut Djarot, BATAN perlu melakukan 2 pendekatan yaitu dengan membuat program top-down dan buttom-up. “Mendorong para peneliti untuk melakukan kegiatan penellitian yang bermutu dengan program-program yang dicptakan oleh lembaga (top-down). Selain itu juga memberi peluang kepada para peneliti untuk memberi masukan dan mengusulkan program kegiatan (bottom-up),” ujar Djarot.

Dengan masuknya Jurnal Atom Indonesia ke dalam Scopus, Djarot berharap BATAN menjadi pusat acuan litbang nuklir baik nasional maupun internasional. “Tantangan kita adalah, mampu menjadi acuan litbang nuklir baik nasional maupun internasional. Kalau peneliti asing mensitir makalah ilmiah peneliti BATAN, maka itu suatu prestasi luar biasa dan itu mimpi saya,” harap Djarot. (pur)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun