Mohon tunggu...
pungkaspung
pungkaspung Mohon Tunggu... Buruh - Hanya buruh yang butuh nulis

Hanya peminum kopi tanpa disertai senja, karena dominasi kopi dan senja akan membuat saya tidak kerja.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Salah Paham dengan Unit Link

30 Maret 2019   12:55 Diperbarui: 15 April 2019   15:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.freepik.com

Unit Link beberapa tahun ini mulai diminati, alasan pemakainya simple khas indonesia. "Bisa ikut asuransi tapi kalau tidak sakit uang bisa balik". Padahal ini adalah salah kaprah yang dibiarkan begitu saja oleh agen asuransi.

Unit Link sebetulnya bukan begitu cara kerjanya, tapi ketika kita bayar asuransi akan terbelah menjadi dua instrumen atau saya lebih suka menyebutnya pos pembayaran. Dua pos tersebut adalah proteksi/asuransi dan investasi. 

Sebetulnya ini sangat efektif dalam menarik minat orang indonesia agar memiliki asuransi. Setidaknya meskipun ikut asuransi kita tetap memiliki investasi yang bisa diunduh sekitar 15 tahun setelah daftar.

Bila saat bayar premi terpecah menjadi akun berarti yang didapat tidak full dong? Ya jelas mustahil untuk mendapatkan full. Kecuali akun investasi anda saat diunduh mengalami kenaikan yang drastis.

Jadi akun investasi ini terpecah tidak dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk unit. Nah dalam setiap hari harga unit ini akan naik turun persis seperti reksadana. Jadi ada kemungkinan juga saat anda membayar premi di harga rendah, namun saat mengambil uang investasi harganya naik.

Misal anda saat membayar premi sebesar 200.000 saat harga unit 20.000 maka anda akan mendapat 10 unit. Beberapa tahun kemudian anda ingin mengambil uang investasi anda, saat pengambilan harga unit naik 35.000 anda mencairkan 100 unit maka anda bisa mengambil uang 3.500.000.

Eits, tunggu dulu, unit link sama seperti reksadana. Ada kemungkinan naik ada kemungkinan turun juga. Jadi contoh saya di atas tidak bisa menjadi patokan.

Selain harga yang bisa naik turun unit link juga memiliki berbagai pilihan seperti reksadana. Ada saham, campuran, bursa berjangka dan forex. Perihal penjelasan ini dapat melihat tulisan pak Adica Wirawan. Di sana beliau sudah menjelaskan bagaimana cara memilih reksadana yang sesuai.

Nantinya ilmu ini juga bisa anda terapkan di unit link. Jadi anda bisa memilih jenis investasi yang anda inginkan. Cukup tanyakan penjelasan investasi saja ke agen asuransi. Seperti nama unit link Dana Ekuitas (nama sekedar untuk contoh), nanti unit link ini akan dialokasikan 70% pasar modal dan 30% obligasi.

Dari penjelasan ini anda sudah bisa compare sebesar apa risiko yang akan anda tanggung dan cocok atau tidak dengan kebutuhan investasi yang anda butuhkan. Diversifikasi atau pemecahan penempatan investasi adalah hal lumrah. Bila saat saham anjlok anda masih tertolong dengan penempatan 30% di obligasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun