Mohon tunggu...
bu anni
bu anni Mohon Tunggu... profesional -

Semua artikel saya di Kompasiana dan tulisan saya lainnya, saya simpan di http://dengarlahnuranimu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Barbie : Diet (jangan) Sampai Mati

27 April 2013   05:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:32 3282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

theberrry.com

Boneka Barbie : Imaji tubuh molek yang berbahaya

Boneka Barbie. Siapa yang tak kenal dengan boneka molek ini. Sejak diluncurkan oleh perusahaan mainan Mattel - USA pada 1959, hingga kini boneka berimaji gadis cantik  bertubuh tinggi semampai dengan rambut panjang sepinggang itu belum tergeserkan dari daftar teratas mainan kesayangan anak -anak perempuan bahkan perempuan dewasa di seluruh dunia. Jutaan rupiah rela dikeluarkan demi membeli Barbie edisi terbaru lengkap dengan segala aksesori dan pernak -perniknya .

Namun siapa nyana dibalik kesuksesan bisnis boneka Barbie itu ternyata tersimpan kisah miris yang menimpa ribuan gadis remaja yang terobsesi oleh bentuk tubuh dan penampilan boneka cantik kekasih Ken ini. Bentuk tubuh boneka Barbie yang langsing lempai dan begitu sempurna, berhasil menyihir para penggemarnya, sehingga mereka tak segan melakukan segala cara demi dapat menyamai bentuk tubuh sang boneka idola.

Sejak 1960- an tercatat ribuan gadis remaja menderita penyakit “ Barbie Syndrome “ dan harus menemui ajalnya akibat diet yang dilakukan secara ekstrem dan serampangan demi mengejar bentuk tubuh semirip Barbie Bentuk tubuh Barbie memang sangat molek dan seksi. Namun benarkahdi alam nyata  bentuk tubuh seperti itu mencerminkan tingkat  kesehatan yang baik ? banyak pakar kesehatan berpendapat sebaliknya. Jka seseorang memiliki bentuk badan seperti Barbie, maka dapat dipastikan ia memiliki pola makan atau kebiasaan hidup  yang buruk, karena postur tubuh seperti itu dinilai terlampau kurus dan dapat mengancam kesehatan.

Demi Seperti Barbie : Anorexia dan Bulimia Nervosa

Adalah mendiang putria Diana Spencer yang karena kesedihan hatinya sebab suami tercinta  lebih memilih kembali ke pelukan cinta pertamanya yakni Camilla Parker,   sempat terperosok ke dalam lembah penderitaan yang berkepanjangan. Menolak makan dan memuntahkan kembali semua makanan yang sudah ditelannya.  Sebuah penyakit psikosomatik yang pada umumnya bermula dari kesengajaan. Sengaja tidak makan, sengaja memuntahkan makanan yang sudah ditelan, sengaja membuat dirinya lapar. Sebuah perilaku berbahaya yang  tak jarang membawa penderitanya pada kematian. Beruntung nyawa sang putri berjuluk England Rose ini berhasil diselamatkan. Setelah melalui terapi yang cukup panjang, akhirnya Putri Diana dapat kembali hidup normal sebagaimana sedia kala.

Putri Diana tak sendiri menderita Anoreksia dan Bulimia Nervosa. Sebuah studi Kementrian Kesehatan di Italia  mencatat tak kurang dari  3 juta orang di Italia menderita penyakit Bulimia Nervosa, dan 7 ribu hingga 8 ribu orang meninggal dunia setiap tahun (kompas.com). Ini baru di Italia, belum di negara lain. Tidak menutup kemungkinan negara kita yang sudah memasuki era globalisasi inipun sudah terimbas penyakit  gaya hidup ini. Seandainya di negeri kita memang benar terdapat anak-anak gadis yang menderita penyakit tersebut, maka  jumlah penderita Bulimia  anoreksia Nervosa di seluruh dunia tentu mencapai angka yang sangat fantasis. Fantastis namun menyedihkan tentu saja. Bagaimana tidak, betapa jutaan orang yang sebagian besar adalah gadis remaja harus meregang nyawa dengan sia-sia, demi mendapatkan bentuk tubuh sesempurna Barbie. Dunia apa ini.

Bisnis Fashion yang keras

13670137321945518500
13670137321945518500
fashionmakeitpossible.wordpress.com

Masih segar di ingatan pada 2006 silam  seorang model belia asal Brasil, Ana Carolina Reston harus meregang  nyawa di usia 21 tahun akibat anoreksia. Semasa hidupnya, makanan yang dikonsumsinya hanyalah sebutir apel atau tomat saja, tidak ada yang lain. Ana yang bekerja untuk perancang ternama dunia, Giorgio Armani memiliki tinggi badan 170 cm namun beratnya cuma 38 kilogram saat meninggal.  Perempuan muda itu merupakan model kedua yang tewas tahun itu karena membiarkan dirinya kelaparan. Tragedi ini menimbulkan kembali perdebatan mengenai pemakaian para model yang bertubuh terlalu kurus oleh industri fashion.

Sebelum maut menjemput, Ana dirawat selama tiga pekan di rumah sakit Sao Paulo, Brasil karena menderita gagal ginjal. Kematian gadis itu terjadi menyusul larangan pemakaian model terlalu kurus dalam acara Madrid Fashion Week di Spanyol . Larangan ini dikeluarkan setelah kematian Luisel Ramos, seorang model berusia 22 tahun. Perempuan itu tewas dalam sebuah show di Uruguay pada tahun yang sama akibat serangan jantung. Sebelum ajal, selama berminggu-minggu dia cuma makan selada dan minuman diet. (cutemouse.com)

Diet itu bertujuan sehat, bukan mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun