Mohon tunggu...
Azwar O Oiy
Azwar O Oiy Mohon Tunggu... -

Aktif sebagai pelaku seni lukis di Batam dan beberapa judul puisi pernah dimuat di harian Batam Pos dan Posmetro Batam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Merah pun Menangis di Sela Paha Rembulan

17 April 2013   01:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh...rembulan
Dikau pantulkan sinarmu
Pada dada bumi
Di pagi hari

Tak salah bila terik sang surya
Datang mengisap
Hingga sorot cahayamu katarak

Dewa mimpi pun bius dewi malam
Rembulan merintih-meringis-mendesah
Denyut jantungmu berpacu dengan nafsu malam
Yang haus akan tetesan embun fajar

Oh...mawar merah pun menangis
Di sela paha rembulan
Diombak dada bumi yang bergemuruh
Yang lapar akan sentuhan bibir langit
Sejenak kau lupa ranjang dunia
Yang disinggah

Oh...rembulan
Ritual atma ragamu
Tak didengar malaikat siaga malam
Hanya disambut cekikikan
Makhluk-makhluk penasaran

Arus nafas jiwamu tak seperti
Arus nafas jiwa
Adam dan Hawa
Direstu Ilahi
Disambut senyum para malaikat

Oh...rembulan yang diayun pohon bumi
Dikau telah tertusuk duri
Teteskan getah dalam perutmu
Dikau terlelap
Di samping raga bumi

Kini dikau coba merangkak
Di titian pagi
Mencari tubuh bumi yang berlari
Yang mengejar terik sang mentari
Yang menyusuri bibir langit yang beda

Oh...rembulan yang terluka
Liang lukamu kini hanya dibalut
Kabut tipis
Dierami mega hitam
Yang singgah bersemayam
Hingga tetaskan
Mendung tanpa hujan.

Batam Pos, 15022004

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun