Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Diagnosis Sakitnya Sama, tapi Kok Cara Sembuhnya Beda?

7 Januari 2018   07:37 Diperbarui: 4 April 2022   19:44 4319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Shutterstock

Oleh : dr. Andri, SpKJ, FAPM (Psikiater Omni Hospital Alam Sutera)

Banyak pertanyaan dari pasien maupun yang saya dapatkan di media sosial saya terkait dengan mengapa banyak pasien yang merasa diagnosisnya sama dengan pasien lain tapi kok sembuhnya bisa berbeda. Gangguan kejiwaan termasuk yang sering saya tangani di praktek seperti gangguan cemas dan gangguan depresi memang memiliki berbagai macam gejala dan tanda yang mungkin berbeda untuk setiap orangnya.

Gangguan Cemas saja misalnya ada beberapa tipe Gangguan Cemas dari Gangguan Cemas Panik, Gangguan Cemas Menyeluruh, Fobia Sosial, Gangguan Stres Pasca Trauma, Fobia Spesifik, Gangguan Obsesif Kompulsif dan Reaksi Stres Akut. Gejala dan tanda dari masing-masing tipe ini berbeda dan bisa terkait dengan gejala fisik dan psikis yang berbeda pula penekanannya pada setiap pasien.

Jika seorang pasien didiagnosis misalnya Gangguan Cemas Panik, maka walaupun ada pasien lain yang didiagnosis sama, maka gejalanya bisa berbeda. Selain perbedaan gejala dan tanda, ada juga hal-hal lain yang mempengaruhi kesembuhan pasien walaupun diagnosisnya sama.

1. Faktor Genetik Bawaan

Faktor genetik bawaan setiap orang berbeda terkait masalah kejiwaan. Sampai saat ini para ahli meyakini ada faktor biologi terkait bawaan genetik yang membedakan mengapa seseorang bisa mengalami gangguan jiwa atau tidak. Faktor ini juga mempengaruhi kesembuhan pasien terkait dengan gejala dan tanda serta keparahan dari gangguan jiwa tersebut.

2. Faktor Kepribadian Dasar

Faktor kepribadian dasar pasien menjadi sesuatu yang menentukan juga keberhasilan terapi dan kesembuhan pasien. Pasien dengan kepribadian dasar pencemas misalnya, biasanya tipikal kepribadian obsesif kompulsif (anankastik atau awam menyebutnya perfeksionis) ketika mengalami gangguan cemas mungkin saat "sembuh" pun masih merasakan kecemasan sebagai bagian dari kehidupannya, berbeda dengan pasien yang dasar kepribadiannya tidak mengarah pada kondisi kecemasan.

3. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan sering dianggap faktor yang paling berpengaruh dalam timbul dan bertahannya masalah kejiwaan. Perbedaan lingkungan dari setiap pasien memiliki kontribusi pada upaya penyembuhan pasien. Jika lingkungan mampu diadaptasi baik oleh pasien, dukungan lingkungan terdekat yang baik untuk penyembuhan pasien, maka pasien akan lebih punya "modal" untuk menjadi lebih baik daripada yang tidak mendapatkan dukungan sama sekali. Sering kali faktor lingkungan ini tidak bisa dimodifikasi baik karena faktor luarnya lebih dominan misalnya pada kasus lingkungan kerja yang menekan dan pasien tidak bisa keluar atau beradaptasi dengan kondisi tersebut.

4. Riwayat Penggunaan Narkotika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun