Mohon tunggu...
Perdana A. Negara
Perdana A. Negara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

s1 administrasi publik, Fisip Unsoed.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Fantasia

9 Agustus 2019   22:32 Diperbarui: 9 Agustus 2019   22:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Julia kembali membentakku dengan suara yang keras. Mulutnya dipenuhi umpatan nama-nama binatang, kontras dengan sapuan lipstik merah marun di bibirnya begitu menawan.

Dia melemparku dengan sebuah testpack, yang setelah kuperhatikan dari dekat rupanya bergaris dua merah. Dengan agresif dia menuntut untuk dinikahi.

Ocehannya bahkan sampai pada level mengancam; kalau-kalau, dia berani untuk membunuhku jika inginnya tidak dipenuhi.

Tepat pada saat dia memaki dengan kata, "brengsek" dan melemparku dengan kondom bekas pakai, kuhajar dia dengan dua kali pukulan tepat dikening, dia terjatuh dan pingsan.

Kubiarkan sejenak,  lalu kugendong dan kuletakkan tubuh jenjangnya ke atas ranjang.  

Kudengar petir mulai berisik, mendung mulai mengepul diluar. Kucarikan selimut untuk menutupi tubuhnya yang setengah telanjang supaya tidak kedinginan.

Kulepaskan kacamatanya supaya nanti tidak tertindih. 

Aku menyadari satu hal, ada tato di tubuhnya yang baru kulihat, sebuah kalimat dalam bahasa latin kalau kutebak, "sine qua non", di lengan atas sebelah kanan.

Warna tulisan itu hitam kehijauan dengan font yang digarap cukup rapi, sangat minimalis. Aku benci tato sebagaimana aku benci pada diriku sendiri.

Jarum Jacques Martin berwarna merah muda dipergelangan tangan wanita itu menujuk pada angka dua. Dini hari terasa begitu senyap. 

Udara dingin menembus sampai ketulang rusuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun