Mohon tunggu...
Priyo Widodo
Priyo Widodo Mohon Tunggu... -

le... ileng agomo lan ojo sombong, rejeki lan jodoh iku emput enten seng ngatur, ntur cah lanang iku golek ngilmu seng kadtah,, insaalloh enten bocah wadon seng ndua'aken kue.. dadi golek ngilmu mulyo-mulyone urip... sunggeng rawoh max.. doa restune pon..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Kecerdasan Sosial dalam Bermasyarakat

24 Juni 2012   17:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:35 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340559412104981767

[caption id="attachment_190390" align="alignleft" width="150" caption="http://kuningtelorasin.files.wordpress.com/2009/03/toga.jpg"][/caption]

Tumpulnya kesadaran sosial khususnya dikalangan mahasiswa yang dirasa sudah lagi punya kemampuan ataupun kepekaan terhadap lingkungan sosialnya, dengan tidak mampu lagi memahami bagaimana keadaan yang ada di sekitar kita dalam lingkup masyarakat.

Jikalau boleh dikata, untuk saat ini dunia akademisi (umumnya) saat ini lebih menekankan pada pemikiran kritis yang hanya mengarah pada kecerdasan intelektual melalui pengetahuannya saja. Dibentuk sedemikian rupa di setiap konsentrasi yang dibawakal dari masing-masing spesifikasi untuk mempunyai kemampuan untuk menganalisis, kemampuan sintetis namun dirasakan sangatlah kurang untuk memberikan hal yang concern pada kecerdasan sosial.

Kepekaan sensitifitas yang sangat dibutuhkan mahasiswa dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan dirasa perlunya dunia pendidikan untuk bagaimana mahasiswa bisa membaur dengan masyarakat bukan malah acuh tak acuh pada lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut tentunya penting untuk mahasiswa sebagai menunjang kehidupan bermasyarakat yang karena pada nantinya juga kita akan bermasyarakat, tidak usah jauh-jauh untuk mencontohkanya, kita lihat saja bagaimana ketiak universitat atau jurusan mempunyai progran KKN/PKL dimasyarakat, dari segi kontibusi mungkin sudah mendekati target di suatu masyarakat yang menjadi tujuanya pragram tersebut. Tapi lain soal ketika di pertanyakan bagaimana menangiani cepat dan tanggap dalam segi hubungan mahasiswa dengan penduduk yang sebagai objek program tersebut. pun juga jika tidak ada progran itu mahasiswa jarang membaur ketika semester I,II,III,IV,V,VI.

Jadi tidak hanya yang hanya diidentikan dengan kemampuan Intelektualnya Quetiont (IQ)nya saja, namun ada juga adanya keseimbangan peran kecerdasan sosial juga.

Kecenderungan pada zaman sekarang (modernisasi) ini, bisa kita lihat secara seksama yang seringnya mahasiswa berkutat pada bersitegangnya antara waktu karena adanya target atau bahkan ambisi disegala untuk cepat lulus (coemload) di bidangnya, baik dipandang dari segi gengsi atau pun tuntutan dengan lulus cepat-cepat tanpa mau untuk bermasyarakat ataupun membaur di lingkungannnya, contoh tersebut tentunya semakin menguatkan kita bahwa dunia pendidikan belumlah dapat diwacanakan sebagai pembentuk ataupun membangun kecerdasan sosial mahasisea dalam bermasyarakat dan tentunya akan membuat kehangatan hubungan antara mahasiswa dan lingkungan sosial semakin berkurang.

Lalu timbullah pertanyaan :

1.Apakah dalam sistem pendidikan kita ini sudah menciptakan kecerdasan sosial?

2.Apakah sistem pendidikan kita tak melahirkan kecerdasan sosial?

Menurut Buzan, kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling atau sekitarnya.

Orang dengan kecerdasan sosial tinggi tidak akan menemui kesulitan saat memulai suatu interaksi dangan seseorang atau sebuah kelompok baik kelompok kecil maupun besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun