Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Barat Siwa

27 Februari 2020   09:45 Diperbarui: 27 Februari 2020   09:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Adventurous Sumbawa

kecurangan demi kecurangan ini, tentu, tiada akan terdengar
hujan yang menyerbu kita sudah tampak di luar pagar
aku bersiap menjadi seekor katak yang punya dua kehidupan
dalam kedalaman, bernapas bukan lagi persoalan
tetapi melihatmu, memasati rasa takutmu, dan bulu romamu
yang bergetar melihat air seperti massa 22 januari
di pusat kota, tentu, tidak akan lagi ada api, setelah susah payah
kita padamkan itu dengan air mata milik sendiri
yang tersisa kemudian, tidak hanya abu, atau asap, tetapi
kesedihan, milik siapa pun, yang tak menerima kenyataan
kini, kenyataan lain, yang tidak pernah mengenalkan diri
dengan memberikan kartu nama, mendatangi kita

hanya aku, yang mengerti, kapal yang menunggu bersandar
di dermaga, pesawat yang tidak jadi terbang karena cuaca
sesungguhnya juga berdoa, dengan caranya masing-masing
semoga setelah sembilan hari ini, aku dan kamu tidak perlu
memegarkan payung, tidak usah menaikkan celana
untuk dapat bertatapan dalam, merenungi pertemuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun