[caption id="attachment_84237" align="alignleft" width="226" caption="Illustrasi (Foto: Milis Komunitas Blogger Otomotif Indonesia=KOBOI)"][/caption] Setiap sore, para anak muda di sekitar Sudiang berdatangan ke area Gedung Olahraga Sudiang, Makassar. Pada sisi selatan dari jalan boulevard GOR Sudiang dijadikan para anak muda mengadu nyali dengan menggelar balapan. Balapan digelar bisa berduel, bertiga atau berlima sambil mengitari kedua lajur jalan layaknya sirkuit resmi yang berjalan berputar. Para penonton tak kalah banyaknya. Hampir setiap sudut pada sisi selatan GOR Sudiang ramai penonton. Penontonnya didominasi laki-laki muda, meski beberapa diantaranya juga nampak gadis remaja. Sedangkan anak-anak yang ikut menonton balapan liar ditemani oleh keluarganya yang lebih besar, seperti kakak, paman atau ayahnya. Tidak ada yel-yel gemuruh suara pendukung yang menyemangati para pembalap liar itu melainkan hanya gemuruh suara motor yang mendominasi. Kategori motor yang digunakan didominasi oleh sepeda motor bebek meski beberapa diantara penonton menggunakan motor besar. Para pembalap liar itupun tidak satupun yang memiliki peralatan standard seorang pembalapa sehingga rawan terluka bila terkena kecelakaan. Namun selama beberapa kali saya datang menyaksikan balapan liar itu, tidak pernah saya dapati kecelakaan serius. Pernah sekali terjadi kecelakaan ringan salah seorang pembalap liar itu. Namun bukannya mendapat support semangat dari penonton, malah sebagian bagian diantaranya mencemooh dengan berkata "rasain". Mungkin tidak semua penonton "merestui" adanya balapan itu karena orang-orang yang datang ke GOR dengan tujuan berolahraga seperti bermain skateboard, futsal, jogging, fitness dan lainnya. Meski termasuk kategori balapan liar, saya memahami semangat kaum muda untuk menyalurkan hobinya yang tidak terakomodasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pembinaan kaum muda. Selama ini, pencinta olahraga automotif di Makassar sangat jarang diakomodasi ke dalam kegiatan positif seperti lomba balap motor secara resmi sehingga mereka menyalurkan hobinya dengan kegiatan negatif seperti balapan liar di GOR Sudiang itu.