Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Diserbu ABG, Taman Bunga Amarylis Itu Pun Luluh Lantak

28 November 2015   08:17 Diperbarui: 28 November 2015   10:49 11164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya, ini bukanlah taman bunga dalam arti yang sebenarnya. Bunga-bunga amarylis itu tumbuh subur di tepi jalan dusun Ngasemayu, Desa Salam Kecamatan Patuk, Gunung Kidul Yogyakarta. Tepatnya berada di sebuah lahan milik Sukadi. Karena jumlahnya yang banyak dan berada dalam satu lahan yang luas, terbentuklah sebuah taman bunga amarylis yang indah, seperti taman-taman bunga di eropa sana. 

Penduduk sekitar menyebut bunga itu bunga brambang mas. Atau juga disebut bunga Desember karena hanya mekar sekali dalam setahun di bulan November-Desember saja. Taman bunga Amaryllis ini juga awalnya tidak banyak yang tahu. Hanya penduduk sekitar saja yang memang sengaja memperjual belikan bunga-bunga tersebut yang tahu keberadaan "taman bunga amaryllis" tersebut.

Hingga suatu hari, seorang pengunjung yang kebetulan melewati daerah Patuk, mengupload foto-foto indahnya taman bunga amaryllis tersebut ke media sosial. Foto itu pun menyebar cepat bak sebuah viral. Banyak yang tertarik dengan keindahan bunga tersebut, apalagi memang foto yang diupload tersebut seakan menggambarkan sebuah tempat indah penuh bunga layaknya di negeri Eropa.

Rumah Sukadi pun akhirnya ramai dikunjungi orang. Rata-rata 300 orang datang untuk melihat atau membeli bunga berjenis amarylis yang tumbuh subur di halaman rumah Sukadi. Dilansir dari media lokal setempat, Sukadi yang awalnya berjualan kelapa mengaku nekat menanam bunga amarilis. Dengan modal dua juta rupaih, kini rumahnya dikelilingi 600.000 tangkai pohon bunga amarilis."Kadang-kadang wisatawan juga membeli bunga ini. Per tangakai harganya 5000," jelas Sukadi.

Kendati rumahnya kini menjadi objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Sukadi belum berani mamasang tarif tetap untuk wisatawan yang hendak berkunjung. "Sementara masih seiklasnya saja," akunya.

Tak dinyana, akibat viral foto keindahan Taman Bunga Amaryllis tersebut, semakin lama semakin banyak yang penasaran dan ingin melihat langsung keberadaan taman bunga amarylis tersebut. Dan akhirnya, yang ditakutkan itu pun terjadi. Akibat dipenuhi oleh pengunjung yang rata-rata masih berusia muda (ABG), taman bunga amarylis itu pun perlahan menjadi luluh lantak. Banyaknya pengunjung membuat bunga-bunga amarylis tak terelakkan menjadi terinjak-injak oleh kaki-kaki para ABG.

bunga-bunga amarylis yang terinjak-injak oleh para pengunjung

Mereka seakan tak peduli, ulahnya yang hanya sekedar foto selfie tanpa mengindahkan dan menjaga keberadaan bunga-bunga tersebut membuat taman bunga indah itu menjadi hancur dalam sekejap. Jika anda berkunjung kesana sekarang, yang anda dapati hanya bunga-bunga amarylis yang tergeletak layu dan tergolek merana akibat injakan kaki para pengunjung tak tahu diri itu. Saya tak bisa membayangkan, bagaimana perasaan Sukadi, sang pemilik lahan melihat taman bunga miliknya kini hancur dan tak bisa menampakkan keindahannya kembali.

Sayang sekali, padahal jika mau dikembangkan, keberadaan bunga-bunga amarylis yang bisa tumbuh subur di Patuk Gunung Kidul tersebut bisa menjadi sebuah potensi pariwisata. Sudah saatnya pemda segera membuat sebuah taman dengan tanaman tersebut dengan lebih tertata dan apik, sehingga bisa menjadi salah satu sumber pariwisata daerah Yogyakarta...

 

*artikel ini juga dimuat di blog pribadi warungwisata.com dengan judul yang sama

*) foto Utama by instagram: nisfuratri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun