Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jadi YouTuber, Cita-cita Favorit Anak Masa Kini?

20 Juli 2019   21:08 Diperbarui: 21 Juli 2019   09:55 4380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber foto: unsplash.com/@christianw)

Memperingati momen 50 tahun mendaratnya manusia di bulan dalam misi luar angkasa Apollo 11, lembaga survei Harris Poll atas nama Lego melakukan survei terhadap 3000 anak di 3 negara yakni Cina, Inggris dan Amerika Serikat. Survei yang dilakukan pada anak usia 8-12 tahun ini dilakukan dengan memberi kuisioner seputar eksplorasi luar angkasa.

Hasilnya, 86% anak-anak yang disurvei menyatakan tertarik dengan topik eksplorasi ruang angkasa dan 90% di antaranya mengatakan ingin belajar lebih jauh. Menariknya, meski banyak anak yang menyatakan tertarik dengan misi luar angkasa, profesi Astronot bukan pilihan utama mereka saat dewasa nanti.

Hanya anak-anak Cina yang lebih tertarik untuk menjadi Astronot (56%) dibanding 4 profesi lain yang ditawarkan dalam survei. Sedangkan anak-anak Inggris dan Amerika Serikat mengatakan mereka lebih ingin terkenal sebagai  YouTuber (30%) daripada menjadi Astronot (11%).

Membaca hasil survei tersebut, saya jadi membayangkan apa jawaban anak-anak Indonesia jika ditanyakan cita-cita mereka saat dewasa nanti. Sayangnya, belum ada lembaga survei manapun yang melakukan penelitian semacam ini terhadap anak-anak Indonesia. Padahal ada bahan penelitian yang bisa mereka ambil.

Rapor Rekam Jejak. Saat menutup tahun ajaran sekolah beberapa waktu lalu, saya menerima rapor rekam jejak anak saya yang duduk di kelas 4 SD. Dalam rapor tersebut, selain laporan mengenai rekam jejak kesehatan, aktivitas dan keterampilan yang dikuasai, juga ada pertanyaan tentang cita-cita, yang diisi langsung oleh peserta didik.

Saya cukup terkejut ketika tahu jenis profesi yang dipilih anak saya: Ustad. Dari 40 profesi yang bisa dipilih dalam rapor tersebut, anak saya malah memilih profesi yang terus terang tidak saya bayangkan sebelumnya.

Ketika saya tanya mengapa ingin jadi Ustad, anak saya cuma menjawab "Ya pingin saja, Pak." Entah itu murni keinginan dan cita-cita anak saya, atau hanya sekedar pengalihan saja karena di kuisioner  rapor tidak ada profesi YouTuber yang bisa ia pilih.

Ya, seperti anak-anak Inggris atau Amerika Serikat, anak saya sepertinya terobsesi ingin menjadi YouTuber. Channel YouTube langganannya kebanyakan isinya 'Live Play', yakni konten sesi panjang dari seseorang yang sedang bermain video game sementara  pengguna YouTube menontonnya. Sedangkan bintang YouTube favoritnya adalah Jess No Limit dan Ervan (entah siapa), keduanya YouTuber spesialis gim.

Dalam beberapa kesempatan, anak saya selalu bertanya bagaimana cara mengedit rekaman permainan gim seperti yang dilakukan YouTuber favoritnya. Saya hanya bilang, "Mahal, Nak."

YouTube memang fenomenal. Kehadirannya mampu mengubah paradigma di bidang industri hiburan, sekaligus menciptakan profesi baru yang paling diminati anak-anak se-dunia. Jika dulu anak-anak mengidolakan artis atau seniman panggung yang kerap tampil di layar kaca, sekarang orientasi pengidolaan mereka berubah. Jika dulu anak-anak ingin tampil di panggung pertunjukan televisi, sekarang mereka cuma ingin jadi Vlogger/YouTuber.

Jangan heran apabila kebanyakan anak-anak generasi sekarang ingin menjadi YouTuber, karena profesi ini lebih bisa memberi pengaruh daripada jenis profesi manapun, termasuk artis-artis televisi yang dulu sering diidolakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun