Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Ancaman Nyata ISIS terhadap Pihak Kepolisian Indonesia

4 Juli 2017   16:24 Diperbarui: 4 Juli 2017   16:30 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama. Source: Foto Istimewa

Mapolsek Kebayoran Lama hari ini dikejutkan dengan adanya bendera hitam yang identik dengan bendera ISIS yang terpasang tepat di depan pagar. Bendera ini ditemukan tepat pukul 05.30 dini hari tadi saat anggota Polsek Kebayoran Lama bersiaga bersama anggota FKPM untuk bergantian salat subuh. 

Usai melakukan shalat subuh, Anggota Polsek Kebayoran Lama Bripka Billy mendengar suara motor berhenti di pinggir jalan dan tidak lama motor tersebut langsung pergi dengan terburu-buru. Tak lama kemudian setelah ditelusuri, ada bendera yang identik dengan bendera ISIS bersama dengan sepenggal tulisan dalam karton kuning yang berisikan ancaman. Pesan ancaman ISIS tersebut mengisyaratkan bahwa ISIS hadir untuk membuat Jakarta seperti Marawi, Filipina. Selain itu, tertulis pesan untuk menggulingkan    

Pesan ancaman ISIS di Polsek Kebayoran Lama. (Dok. Istimewa)
Pesan ancaman ISIS di Polsek Kebayoran Lama. (Dok. Istimewa)
Seperti yang diketahui, kota Marawi di selatan Filipina saat ini sedang bergejolak akibat serangan yang dilakukan oleh Kelompok militan yang bernama Maute. Mereka mendeklarasikan kelompoknya ter-afiliasi dengan ISIS. Kelompok militan ini berniat untuk mendirikan wilayah kekhalifahan di Marawi dimana mayoritas penduduknya beragama Islam. 

Namun pemasangan bendera dan pesan ancaman ini bukanlah kali pertama yang dilakukan sekelompok yang diduga bagian dari ISIS ini untuk pihak Kepolisian di Indonesia. Di awal tahun 2016, Polisi juga menjadi korban dari sasaran bom Sarinah yang di klaim sebagai bagian dari serangan ISIS di Indonesia. Media pro-ISIS Amanq News Agency memberikan keterangan bahwa ISIS adalah pihak dibalik serangan bom Sarinah tersebut. 

Namun tidak berhenti sampai disitu, baru-baru ini dua anggota Brimob di Masjid Falatehan menjadi korban penyerangan di kawasan Kalibata. Pelaku penyerangan di Masjid Falatehan Mulyadi diduga telah termotivasi ISIS untuk Jihad dan mati sahid. Berdasarkan hasil penyelidikan oleh teman Mulyadi, pelaku sering menonton dan mendapatkan konten radikal mengenai ISIS yang didapatkan olehnya melalui website maupun group massanger radikal. 

Kini, ancaman demi ancaman rasanya sulit untuk diabaikan kehadirannya. Pihak keamanan di Indonesia diharapkan bersatu untuk meminimalisir kehadiran kelompok radikal seperti Maute Marawi yang berharap untuk menghancurkan nilai Pancasila di Indonesia. Pihak Kepolisian maupun aparat penegak keamanan di Indonesia sudah sewajarnya meningkatkan kewaspadaan dan keamanan untuk melindungi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia dari ancaman kelompok ekstremis baik ISIS ataupun lainnya. 

Referensi: Pemasangan Bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama, Kapolres Yakin Tak Kecolongan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun