Saat membacakan doa dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tahun 2017 yang dilaksanakan hari ini, anggota Fraksi PKS Tifatul Sembiring sempat menyinggung soal berat bada Presiden Joko Widodo. Dalam doanya, Tifatul meminta agar tubuh Presiden Joko Widodo digemukkan dan selalu diberikan kesehatan selama menjalankan tugas sebagai kepala negara Republik Indonesia.Â
Banyak yang tidak menyangka bahwa berat badan Jokowi akan menjadi sorotan dalam doa usai sidang di Gedung Parlemen Senayan ini. Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengungkapkan bahwa doa tersebut telah disusun oleh dirinya sendiri tanpa adanya tendensi apapun. Tifatul mengatakan bahwa doa ini bukanlah sesuatu yang spontanitas melainkan sudah dipersiapkan sejak tiga hari yang lalu dan telah diserahkan kepada Ketua MPR RI Zulkifli Hasan untuk dikoreksi.Â
Sejatinya tidak ada doa yang tidak baik begitupun dengan apa yang telah disampaikan dalam doa oleh Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini. Tifatul menilai seorang pemimpin seperti Presiden Jokowi kerap kali memikul beban negara yang berat. Dalam menyelesaikan tugas negara yang berat ini diperlukan fisik yang kuat dan prima. Sebab itu, Jokowi diberinya doa untuk digemukkan badannya. Doa ini menjadi sorotan oleh para anggota dewan sembari menyematkan senyuman. Selain doa menggemukan badan Jokowi yang, tampilan dari orang nomor satu di Indonesia ini juga tak kalah menariknya untuk dicermati.Â
Saat memberikan pidato kenegaraan di rangkaian Sidang Tahunan MPR 2017, Presiden Jokowi terlihat mengenakan baju adat Bugis dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga terlihat mengenakan baju adat Solo. Banyak yang menilai pakaian adat yang dipakai presiden dan wakil presiden ini saling melengkapi dan mewakili daerahnya masing-masing. Cara berpakaian kedua pemimpin ini bahkan sempat mendapat kelakar dari Ketua MPR Zulkifli Hasan yang mengatakan Jusuf Kalla adalah sosok orang Jawa dengan langkah jalannya yang paling cepat dan Jokowi menjadi orang paling ganteng se-Indonesia.Â
