Mohon tunggu...
Malikul Primal
Malikul Primal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pecinta yang Tak Dipahami

23 Juni 2017   03:06 Diperbarui: 23 Juni 2017   03:58 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekian lama aku t'lah berteriak memanggil namamu

sambil terus-menerus mengetuk pintu rumahmu.

Ketika pintu itu terbuka, aku pun terhenyak dan mulai menyadari

sesungguhnya selama ini aku telah mengetuk pintu dari dalam rumahku sendiri.

Kurasa itu benar, karna ternyata kau hidup didalam hatiku

Di dalam cahaya mu aku belajar mencintai.

Di dalam keindahanmu aku belajar menulis puisi.

Kau senantiasa menari di dalam hatiku,

Meski tak seorang pun melihat-Mu, bahkan dirimu pun tak menyadari hal itu

Kuyakini kau akan tetap hidup dalam sanubari hatiku

Seorang pecinta adalah pilihanku dari beribu pilihan yang ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun