Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Insiden Papua, Percayakan pada Panglima TNI dan Kapolri Saja

3 September 2019   15:02 Diperbarui: 3 September 2019   15:03 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan elemen masyarakat Papua di Kota Jayapura, Selasa (27/08/2019) malam. Kapolri mengajak masyarakat untuk menjaga situasi keamanan di Papua serta jangan terpengaruh hoaks. (KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)

Kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat sudah berlangsung beberapa waktu. Demo-demo anarkis sebelumnya terjadi meluas di Manokwari, Sorong, Fakfak, Jayapura, Timika, dan Kabupaten Deiyai.

Umumnya demo  terjadi anti pemerintah, kemudian berkembang menjadi upaya pengibaran bendera Bintang Kejora, berbau isu referendum.

Dari sisi intelijen dengan analisa kasus, penyelesaian cepat hanya dua jalan, yaitu diplomasi dan pertahanan keamanan. Pertama, minta principle menghentikan handler yang main di sana.

Kalau principle agent mengatakan stop, maka berhentilah pesta berbau impian itu. Semua akan kembali ke posisi semula, berbebenah sarana yang dirusak.

Kalau beberapa negara Pasifik Selatan penganut Melanesian Brotherhood itu hanya ikutan memanfaatkan momentum, dipikir pesta dimulai.

Juga Om Benny yang parkir ongkang-ongkang di Eropa hanya menunggu dengan harap-harap cemas keputusan principle. Yaitu siapa yang mampu memerintahkan pasukan PBB dan mengagendakan Sidang PBB. Kita semua paham, hanya AS.

Nah, kondisi yang berlaku, Pak Moeldoko (KSP) usai menerima Asisten Menlu AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik David R. Stilwell, di Kantor KSP,  "Minta suport (dukungan) Amerika atas kondisi yang terjadi di Papua. Dan beliau (David R. Stilwell) sangat  suport

tentang kedaulatan," kata Moeldoko.

Jelas itu sudah ada pembicaraan kepentingan masing-masing pihak. Berarti istana sudah paham signal proxy yang Pray maksud. Kemelut diprediksi akan mereda, kita akan lihat perkembangannya.

Kedua, kunci keamanan Papua terletak pada pundak Panglima TNI dan Kapolri.

Penulis heran kalau ada yang mengkritik kedua pejabat ini, bahkan ada yang nyarankam diganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun