Mohon tunggu...
ono Prayetno
ono Prayetno Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai semua Ciptaan Tuhan tanpa membeda bedakan

Bekerja sebagai Pramuwisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Bule Itu Tak Kenal "Supermie"

13 Agustus 2016   12:06 Diperbarui: 13 Agustus 2016   12:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu hari aku lagi plongak plongok didepan bioskop Ria Berastagi yang kini telah menjadi bagian dari kenangan yang tergusur oleh kemajuan jaman yang semakin canggih. Walaupun bangunannya masih berdiri tapi tidak sekokoh dulu kini bangunan itu sudah kelihatan semakin tua dibiarkan begitu saja tak berfungsi. Walaupun bagian luar kaki limanya  sekarang kalau pagi pagi terutama dihari libur selalu ramai oleh orang dari luar kota yang berburu makanan khususnya untuk sarapan pagi.

Samar samar terdengar seseorang memanggilku,

" ooi ku jei ko lebei !"

katanya, ( "dalam bahasa karo artinya kesini kau dulu") sambil bapak itu menggerakkan tangannya,  

"enggo ko sarapen ei?"  ( kamu sudah sarapan ?)

Tanyanya lagi dari meja tempat dia dimana duduk disebuah kedai kopi persis didepan sebelah kanan bioskop itu.

"Enggo ei denga kel pak," ("sudah barusan saja pak") jawabku sambil menarik kursi dan duduk berhadapan dengan bapak ini.  

Dia adalah guru bahasa inggeris kami dulu di kota ini sekaligus juga adalah pengusaha "Wisma Sibayak" tempat dimana banyak Turis dari mancanegara menginap boleh dibilang dia adalah tokoh penggerak sekaligus penggiat Pariwisata di Berastagi.

Dulu anak anak pelajar banyak yang ingin belajar kursus bahasa inggris disini karena bisa praktek langsung dengan "native speaker" yang menginap di Wisma Sibayak milik bapak ini.

Dan ini menjadi bagian dari mimpi para pelajar dikota kami yaitu, bisa berbicara dengan menggunakan bahasa inggris langsung kepada orang penutur aslinya, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi murid murid ditempat kursus ini karena secara berkala selalu saja ada turis bule dengan sukarela hadir sebagai pembicara  didepan kelas membuat semangat para pelajar semakin terpacu untuk menguasai bahasa inggris,

sementara bagi para turis pun ini sebagai sebuah pengalaman yang sangat berharga bisa bergaul langsung dengan anak muda Indonesia disini.  Terkadang dari perkenalan didalam kelas si Turis mendapat pengawalan gratis sekaligus juga sebagai penunjuk jalan selama berada di Berastagi juga kami lakukan dengan sukarela pula. Maklumlah ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun