Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar Konstruksi Indonesia 2019

21 November 2019   11:12 Diperbarui: 22 November 2019   09:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar lah tiada kata lelah

2 Minggu lalu, tepat nya  tanggal 8 November 2019, Perusahaan tempat saya bekerja menugaskan saya untuk menghadiri seminar di Indonesia Infrastructure week 2019. Pameran yang di ikuti oleh lebih dari 5 negara dari berbagai perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, mulai dari bahan bangunan, Jalan, Paving block, Atap, Scafolding sampai ke Jembatan. 

Ini pertama kali saya menghadiri seminar konstruksi yang begitu lengkap, sangat user-interface dan memiliki skala yang international. Bahkan di pameran tersebut juga di ikuti oleh KCIC, yaitu kereta cepat dari Jakarta ke Jawa Barat, dengan kecepatan lebih 350 km/H teknologi yang baru di Indonesia, dan teknologi jembatan yang baru saja di resmikan oleh R1 di PAPUA yaitu jembatan Holtecamp.

Terdapat juga beberapa stand pameran untuk sertifikasi tenaga ahli konstruksi yang di inisiasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi DKI Jakarta. 

Dalam kesempatan tersebut, saya juga menghadiri 3 seminar tentang sumber daya manusia dan supply chain dalam industri

1. Supply Chain SDM dalam Proyek Konstruksi (BIM Kompetensi) 

Seminar di selenggarakan bekerja sama antara Institut Teknologi Indonesia dan Cubisoft, mengambil tema mengenai supply dari SDM yang berkompeten di dalam aplikasi BIM . 

BIM adalah singkatan dari Building information Modelling, sebuah system yang mengadopsi intergrated dari beberapa software dari mulai perencanaan struktur, pembiayaan, jangka waktu, control dan monitoring sampai ke asbuilt yang di hasilkan.

Menurut Prof. Khrisna, Dekan Fakultas Teknik di Institut Teknologi Indonesia, saat ini SDM (insinyur) yang mampu mengaplikasikan ke BIM sampai level ke 7 di Indonesia masih sangat jarang. Hal ini berbanding terbalik dengan proyek-proyek yang akan menggunakan BIM di masa depan.

Beberapa studi di luar negeri telah membuktikan penggunaan BIM utk extra large scale project memberikan manfaat dalam effisiensi dari material, manpower dan waktu. 

Prof. Krishna | gambar pribadi
Prof. Krishna | gambar pribadi
2. Program Link and Match Pada Pendidikan Vokasi Bidang Konstruksi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun