Mohon tunggu...
poetry gusti
poetry gusti Mohon Tunggu... -

Saya seorang aktivis LSM untuk isu-isu perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Petisi Kepada PDT Yesaya Pariadji Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia

29 Mei 2013   20:20 Diperbarui: 4 April 2017   17:38 120111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan ini kami, Persaudaraan Umat Kristen Melawan Kesesatan, menyatakan bahwa setelah mengamati dinamika dan sepak-terjang Pdt Yesaya Pariadji selaku Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia (GTI), serta merenungkan ajaran-ajarannya yang tertulis pada Buletin GTI, menyatakan sebagai berikut:
1. Pdt Yesaya Pariadji bukanlah Hamba Tuhan sejati karena sangat suka mengutuk orang-orang lain di mimbar GTI. Kutuknya juga sangat keji, seperti “lumpuh”, “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”, dan lainnya. Padahal, Tuhan dalam ajaran-ajaran-Nya yang tertulis di Alkitab justru mengajar kita untuk mengasihi sesama manusia, termasuk musuh atau lawan kita.
2. GTI bukanlah gereja yang benar, karena orang-orang yang bersaksi mengalami mukjizat Tuhan harus selalu menyebut nama Pdt Yesaya Pariadji, meskipun orang itu sendiri tidak didoakan oleh Pdt Yesaya Pariadji. Dengan demikian nampak bahwa GTI sangat mengultuskan Pdt Yesaya Pariadji. Padahal, tidak ada satu pun yang boleh ditinggikan selain Tuhan Yesus Kristus sendiri.
3. Pdt Yesaya Pariadji dan GTI telah menerbarkan fitnah keji selama lebih dari setahun belakangan, khususnya terhadap Pdt Josua Tumakaka (mantan pendeta GTI, yang kemudian mengundurkan dari GTI) yang dituduh menjalin hubungan perjanjian darah dengan Nyi Roro Kidul. Didasarkan hal itu pula GTI telah lebih dari setahun menyebut-nyebut ”pendeta setan” di dalam Buletin GTI, yang ditujukan kepada Pdt Josua Tumakaka, meskipun nama Josua Tumakaka sendiri tidak disebut-sebut secara eksplisit.
4. GTI bukanlah gereja yang benar, karena di tengah ibadah Minggu, ada orang-orang yang diberi kesempatan untuk bersaksi dusta untuk mendiskreditkan Pdt Josua Tumakaka sebagai ”pendeta setan”. Padahal, seharusnya setiap kesaksian bertujuan memuliakan Tuhan Yesus Kristus dan tidak memojokkan pihak-pihak manapun.
5. Pdt Yesaya Pariadji bukanlah Hamba Tuhan yang benar, karena ajaran-ajarannya di mimbar maupun di Buletin GTI lebih didasarkan pada pengalaman-pengalaman supranatural dan halusinasi-halusinasinya yang sangat subyektif dan sama sekali tidak ada rujukannya dalam Alkitab. Sebagai contoh, Pdt Yesaya Pariadji mengaku-ngaku sebagai Juru Bicara Surga, Gembala Sidang Yerusalem Baru, memiliki Roh Martir, mendapat SK dari Langit, diajar Yesus langsung, mengajar tentang pemulihan kuasa Perjamuan Kudus, mengajar tentang kuasa Minyak Urapan, dan lain sebagainya.

Didasarkan pada hal-hal tersebut (yang sebenarnya masih banyak lagi), maka dengan ini kami secara tegas menyatakan bahwa kami siap dan tidak segan-segan untuk melawan pelbagai bentuk kesesatan yang bersumber dari Pdt Yesaya Pariadji dan GTI. Kami akan menyebarluaskan PETISI ini kepada pihak-pihak yang terkait di seluruh Indonesia, baik secara tercetak maupun elektronik.

Jakarta, 28 Mei 2013

Kami yang membuat PETISI ini:
Persaudaraan Umat Kristen Melawan Kesesatan

Tembusan:
1. Pimpinan PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia)
2. Pimpinan PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia)
3. Pimpinan PGPI (Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia)
4. Pimpinan Gereja Bala Keselamatan
5. Pimpinan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
6. Pimpinan Gereja Ortodox Indonesia
7. Pimpinan GGBI (Gabungan Gereja Babtis Indonesia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun