Mohon tunggu...
Pius Novrin
Pius Novrin Mohon Tunggu... -

Kuliah di Urbaniana Roma

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Singkat Rasul Paulus

24 Maret 2012   08:00 Diperbarui: 4 April 2017   17:22 5566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Data sejarah mengenai riwayat hidup Paulus dapat ditelusuri dari tiga sumber yakni catatan-catatan Paulus sendiri dalam beberapa suratnya yang asli, cerita Lukas dalam Kisah Para Rasul, dan catatan tentang masa tuanya dalam surat-surat Deutero-Paulinis. Namun, dari ketiga sumber itu, sumber yang paling berbobot adalah catatan-catatan Paulus sendiri sebab kedua sumber yang lain kemungkinan besar sudah dibumbui oleh minat teologis dan literer para pengarangnya.

Paulus ini merupakan seorang Yahudi kelahiran Tarsus. Diperkirakan ia lahir pada dekade pertama abad I, yakni 5-10 tahun setelah Yesus lahir. Seperti halnya orang-orang Yahudi pada masa itu, Paulus sejak lahir telah memiliki dua nama yakni satu nama Ibrani (Sya'ul, yang kemudian ditransliterasikan menjadi Saulus) dan satu lagi nama Yunani atau Romawi (Paulus). Penggunaan kedua nama ini sebagai pembeda antara Saulus yang belum 'bertobat' (bergerak di kalangan Yahudi) dan Paulus yang sudah 'bertobat' (bermisi di kalangan bukan Yahudi) merupakan strategi literer dari pengarang Kisah Para Rasul.

Paulus tumbuh besar dalam lingkungan helenis dan juga memelihara secara sungguh tradisi Yahudi yang mengalir dalam dirinya. Ia merupakan orang yang terpelajar dan pintar dalam retorika. Bagi Paulus, titik balik yang mengubah seluruh hidupnya adalah pengalaman akan Kristus yang bangkit di dekat Damsyik. Perjumpaannya dengan Tuhan (kyrios) itulah yang menjadi motivasi dasar dari panggilan hidupnya sebagai seorang rasul (Gal. 1:16).

Tiga perjalanan misi Paulus

Dalam Kisah Para Rasul, perjalanan misi Paulus di Asia Kecil dan Yunani disajikan dalam tiga putaran. Perjalanan misi pertama berlangsung dari tahun 46-49. Paulus dan Barnabas pergi ke Siprus, Pafos, Perga, Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra dan Derbe. Masalah besar yang muncul yakni soal integrasi banyaknya orang Kristen bukan Yahudi ke dalam jemaat Kristen Yahudi, terutama masalah tentang sunat dan menaati hukum Taurat.

Terhadap masalah ini, Paulus bersama dengan Barnabas, para rasul, dan penatua mengadakan sidang/konsili di Yerusalem, tahun 49. Hasilnya, dinyatakan bahwa sunat tidak merupakan persyaratan keselamatan. Bangsa-bangsa lain tidak boleh dibebani dengan sunat dan Taurat. Mereka diselamatkan Allah ketika percaya kepada Kristus.

Pasca sidang Yerusalem, di Antiokhia, muncul permasalahan baru yakni perihal berlakunya aturan makan Yahudi (makan kosher) bagi anggota bukan Yahudi. Alhasil, Yakobus, tanpa sepengetahuan Paulus, mengirim surat kepada jemaat di Antiokhia, Siria, dan Kilikia yang berisi rekomendasi bahwa orang bukan Yahudi harus menjauhkan diri dari makanan persembahan kafir, darah, daging binatang yang mati tercekik, dan percabulan (Kis. 15:22-29).

Dalam perjalanan misi yang kedua (tahun 50-52), Paulus ditemani oleh Silas, Timotius, dan Lukas. Mereka antara lain bermisi ke Filipi, tempat jemaat pertamanya di Eropa, Tesalonika, Atena, Korintus, Efesus, dan Kaisarea. Paulus mengalami penolakan oleh para cendekiawan di Atena, namun misinya cukup berhasil di Korintus. Di sana, ia mendirikan jemaat yang penuh semangat. Dari kota inilah, Paulus tampaknya menulis surat pertama kepada jemaat di Tesalonika (tahun 51). Setelah itu, ia kembali lagi ke Antiokhia.

Perjalanan misinya yang ketiga (tahun 54-58) dimulai dengan pergi ke Efesus. Paulus menjadikan kota itu sebagai pusat aktivitas misionernya selama tiga tahun (Kis. 20:31). Di kota ini, Paulus menulis beberapa surat yakni surat kepada jemaat di Galatia, surat kepada jemaat di Filipi, dan surat kepada Filemon. Pada masa itu, jemaat Korintus sedang terpecah-belah. Paulus mencoba untuk menyatukan jemaat kembali dengan mengirim lima surat, mengadakan kunjungan, serta mengajak jemaat untuk mengumpulkan dana bagi orang miskin di Yerusalem.

Akhir riwayat

Datangnya Paulus ke Yerusalem (th.58) memicu kemarahan orang-orang Kristen Yahudi. Mereka berusaha membunuh Paulus, namun untunglah ia diamankan oleh pasukan Romawi dan dipenjarakan oleh Antonius Feliks, prokurator Yudea, selama dua tahun (Kis. 23:23-33).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun