Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ditinggal Sendiri oleh Anak dan Istri, Pria di Pangkep Ini Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

10 November 2019   17:07 Diperbarui: 10 November 2019   17:05 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak kesepian, terutama lelaki. Gara-gara hidup sendiri, lantaran ditinggal anak dan istri, pria di Pangkep ini bukannya mencari pasangan hidup yang baru, justru ia memilih akhiri hidup dengan gantung diri. 

Entah apa yang merasukinya, yang jelas berita dari Pangkep Sulawesi Selatan ini begitu memilukan menyayat hati.

Berita pilu nan menyayat hati ini datangnya dari seorang pria yang berprofesi sebagai tukang becak motor (Bentor). Pria ini memilih bunuh diri dengan menggantung diri, lantaran pisah ranjang dan ditinggal hidup sendiri oleh anak dan istri.

Pria berusia 40 tahun ini bernama Muhammad Arfah bin Abdul Samad, warga Kampung Maleleng Kelurahan Sibatua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, ditemukan dalam kondisi tewas gantung diri. Kamis 7 November 2019 sore.

Menurut keterangan dari keponakannya, saat itu ia hendak membawakan makanan berupa nasi dan lauk kerumahnya, dan biasa memang saya bawahkan setiap hari sejak ditinggal Istri dan anaknya.  sesampai didalam rumah, kaget melihat pamanya, lehernya tergantung diatas tempat tidur dengan sarung yang terikat dengan tali ikat pinggang yang diikat diatas balok plafon.

Sementara mengungkapkan Kapolsek Pangkajene AKP Asgar, mayat korban tergantung pertama kali ditemukan oleh keponakannya Muh Yusuf Abdillah (13 tahun), saat hendak membawakan makanan untuk pamannya tersebut yang hanya tinggal sendiri dirumahnya sejak ditinggal pergi oleh anak dan istrinya.

Kuat dugaan korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri akibat mengalami despresi berat setelah hampir empat bulan pisah ranjang dan ditinggal oleh istri dan anaknya.

"saudaranya tersebut sudah empat bulan ditinggalkan oleh istri dan anaknya sehingga menjadi depresi. Sekarang istrinya dan anaknya tinggal di Makassar," pungkas saudara kandung korban bernama Kadir.

Sementara itu Muhammad Yusuf Saksi mata yang pertama kali melihat korban menuturkan seperti hari biasa dirinya setiap hari selalu membawakan makanan kepada pamannya sejak ditinggal anak dan istrinya, namun saat Yusuf memanggil Pamannya tak ada jawaban, sehingga ia membuka sendiri pintu rumah Pamannya tersebut yang tidak terkunci.

Tetapi alangkah kagetnya Yusuf saat dia melihat pamannya sudah tidak bernyawa dalam posisi gantung diri diatas tiang penyangga rumah, tepatnya diatas tempat tidur korban.

"Saya lalu memberitahu keluarga dan tetangga yang lain, Keluarga yang datang lalu menurunkan jenazah om dari gantungan dan membaringkan jenazah om Arafah di atas tempat tidur,"Pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun