Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mawar yang Malang

26 Maret 2020   10:07 Diperbarui: 26 Maret 2020   10:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihatlah

Mawar kekuasaan itu

Moleknya memukau jagat

Seakan mengelabuimu pesona istana kota nan mewah

Dengan jemarimu terpatri kursi empuk itu

Namun diduduki oleh insan yang telah merampas sehasta kainmu

Dan dengan kata menambal dahaga kekwatiranmu

Ternyata engkau hanya pemegang tangkai bukan pemilik kelopak

Yang aroma madunya telah terisap habis tuk takhta yang kokoh

Yang tertinggal bau sengat bekas bakar kobaran mentari

Sarinya kaku dalam jamahan tangan palsu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun