Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pidato Kekalahan

16 Februari 2017   17:22 Diperbarui: 16 Februari 2017   17:32 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: http://www.christonthemountain.net

Setiap perjuangan menuju puncak pasti
tapi puncak bukan milik semua yang berkompetisi
sepanjang perjalanan tercecer darah dan air mata
mesti kehilangan istana dan tahta
mesti kehilangan malu dan gengsi
tapi pada akhirnya lagi
puncak bukan milik semua yang berkompetisi

Saat bentang bendera serupa layar dikibarkan
oleh telapak kaki yang menjejak pertama  
sangkakala kemenangan pun dikumandangkan
dan ratapan kekalahan dibaladakan

Sesungguhnya senyum kemenangan
adalah milik semua saja yang telah berjuang
dan tangis kekalahan adalah bukti kita masih berhati
kita masih merasa sakit
kita merasa
kita masih manusia.

Dada lapangkan
tulis dan lantangkan pidato penghormatan
angkat topi untuk penjejak pertama pemilik bendera kemenangan
damaikan hati untuk menerima kekalahan
dan kuatkan kuda-kuda menuju puncak-puncak lain di balik lautan

Walau puncak bukan milik semua yang berkompetisi
dia tetap setia menanti
datangnya para ksatria gagah berani.

---



kota daeng, 16 Februari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun