Mohon tunggu...
Dodik Suwarno
Dodik Suwarno Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Outbond dan Wasbang di Tengah Kesiapan Drama Kolosal

9 Agustus 2017   13:24 Diperbarui: 9 Agustus 2017   13:35 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Motivasi ditambah wawasan seputar kebangsaan, dilakukan Kodim 0809/Kediri untuk memberi dorongan moril dan karakter kepribadian dari pemeran drama kolosal yang notabene masih tercatat sebagai pelajar. Berlokasi di lapangan Kelurahan Pojok dan Makoramil 03/Mojoroto, siswa/siswi gabungan dari beberapa sekolah yang terlibat dalam drama kolosal, menjalani outbond dan mendengarkan langsung wawasan kebangsaan yang disampaikan Danramil Mojoroto, Kapten Inf Arifin Effendi, rabu (09/08/2017)

Outbond dijalani siswa/siswi sesaat jelang latihan bersama drama kolosal yang berlangsung di Makodim Kediri, dan untuk itu, Kodim Kediri juga sudah melayangkan surat kepada pihak sekolah untuk memberi toleransi kepada siswa/siswinya mengikuti kegiatan ini. Semua Kepala Sekolah 100% menyetujuinya, dikarenakan kegiatan "extra" ini juga berdampak positif bagi anak didiknya, terutama dalam membentuk karakter yang mengarah pada nasionalisme ,sebagaimana merupakan tujuan dari wawasan kebangsaan ini.

Diawal wawasan kebangsaan, Kapten Inf Arifin Effendi mengingatkan, pentingnya kebersamaan dalam keberagaman, terutama dalam kehidupan masyarakat. "Toleransi antar umat beragama adalah yang biasa dilakukan di era Kerajaan Majapahit masih berdiri, disana tidak ada intoleransi terjadi, bisa dilihat dari kitab-kitab jawa kuno atau prasasti-prasasti, tidak ada yang mencatatnya. Untuk itu ,kita harus menoleh kebelakang, betapa damainya negeri ini dimasa lampau dengan berbagai keberagaman yang ada," kata Kapten Inf Arifin Effendi.

Lanjutnya, "Pancasila itu juga merupakan identitas bangsa Indonesia, kalau bukan berstatus warga negara Indonesia, wajar-wajar saja menolak Pancasila, tetapi kalau berstatus warga negara Indonesia, mutlak dan absolut harus berpegang pada Pancasila, karena Pancasila tidak mungkin terpisahkan dari karakter bangsa ini yang majemuk. Kalau ada warga negara Indonesia yang menolak Pancasila, seharusnya ia harus pindah status kewarganegaraan, bisa menetap dan tinggal di Irak, Yaman atau Suriah."

Usai wawasan kebangsaan, siswa/siswi ini langsung melanjutkan kegiatannya dengan beroutbond di lapangan Kelurahan Pojok yang letaknya hanya sekitar 100 meter dari keberadaan Makoramil Mojoroto.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun