Benarkah kini kita melakukan ‘penistaan kata-kata’?
Benarkah kini kita yang menyebut diri manusia beradab, berbudaya, dan sedulur bagi sesamanya (homo homini socius) beralih menjadi srigala bagi sesamanya(homo homini lupus) yang siap menerkam siapa saja.
Benarkah kini kita sebagai manusia berakal, berbudaya dan beradab sudah kehilangan fitrahnya yang kita ciptakan sendiri atas nama pembenaran diri?
Benarkah kini kita sebagai manusia beragama wahyu sudah tidak bisa lagi menterjemahan dan memaknai kata cinta kasih bagi sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang?
Benarkah, kini spirit homo homini socius telah terkoyak-koyak oleh ‘penistaan kata-kata’. Terlihat dengan jelas di kawasan bumi ini bagaimana teror kekerasan ataupun teror bom atas nama pembenaran diri menjadi bagian dari penyebutan perjuangan di jalan hidup beraksi dimana-mana.
Benarkah kini kita melakukan “penistaan kata-kata” menjadi tafsir yang abu-abu, tergantung sesuai selera pemberi dan penerima tafsir demi alasan, tujuan, dan untuk kepentingan apa?