Mohon tunggu...
Ikhwan Wahyudi
Ikhwan Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - membaca menambah wawasan, menulis menuangkan pemikiran, berdiskusi mengasah gagasan

membaca menambah wawasan, menulis menuangkan pemikiran, berdiskusi mengasah gagasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mereka Berhasil Sembuh dari Autis

27 April 2014   04:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 12751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13985206691165451865

[caption id="attachment_304669" align="aligncenter" width="480" caption="Tiga mantan penyandang autis menceritakan kisahnya pada peringan hari autis sedunia di Padang (dok pribadi)"][/caption]

Tidak ada seorang anak pun  didunia ini yang ingin terlahir dalam kondisi autis, ketika  mereka harus menjalani takdir sebagai penyandang autis, butuh perjuangan  berat agar dapat menjalani hidup sebagaimana anak normal lainnya.

Jika setiap anak menikmati masa kecil yang indah dan menyenangkan serta disayang orang sekelilingnya,  hal itu tidak  berlaku bagi penyandang autis.

Mereka tumbuh berbeda dibanding anak sebayanya.Selain tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan sosial tak jarang menerima perlakukan yang tidak menyenangkan.

Ini diperparah oleh pandangan lama yang menyatakan autis adalah sesuatu yang baku dan tidak dapat disembuhkan, sehingga pupus sudah harapan untuk dapat hidup sebagai individu yang paripurna dan mandiri sebagaimana anak lainnya.

Namun itu dulu, ternyata autis dapat disembuhkan. Penelitian terbaru menunjukan penyandang autis dapat disembuhkan dan pada akhirnya bisa menjalani hidup normal secara mandiri di lingkunganya.

Mungkin ada yang  memandang mereka sebagai warga kelas dua yang tidak berguna dan tidak dapat melakukan apa-apa. Tapi fakta berbicara seorang Thomas Alfa Edison si penemu bola lampu adalah penyandang autis yang berhasil menorehkan kegemilangan prestasi di akhir hayatnya.

Demikian juga dengan apa yang dialami  mantan penyandang autis Muhammad Valdi yang kini merupakan mahasiswa semester II Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri Jakarta.

Berkat terapi yang dilakukan secara intensif dan terpadu, serta dukungan semua pihak, sosok yang akrab dipanggil  Valdi berhasil sembuh dari autis.

Tidak hanya dapat menjalani keseharian sebagaimana anak normal, pria kelahiran 24 Mei 1994 itu juga menorehkan sejumlah prestasi.

Tercatat ia beberapa kali turut memperkuat DKI Jakarta dalam sejumlah kejuaraan renang. Kini ia bercita-cita menjadi seorang sejarahwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun